Mohon tunggu...
Yurika NurulFauziah
Yurika NurulFauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengelola dan Mengevaluasi Konten di Berbagai Media Sosial

10 Juli 2021   22:07 Diperbarui: 10 Juli 2021   22:47 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saat ini kita sudah tidak asing lagi dengan kata "Content Creator".  Ditengah mudahnya akses internet juga diiringi canggihnya media sosial dijadikan oleh mereka sebagai peluang yang sangat besar. Sebelum mendalami apa itu content creator saya Yurika Nurul F mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan akan membantu memberi informasi tentang mengelola dan mengevaluasi sebuah konten.


Content Creator adalah seseorang yang membuat konten untuk di distribusikan ke berbagai media. Seperti yang diketahui ada banyak berbagai media yang mewadahi content creator. Salah satu media yang banyak sekali di gunakan yaitu media sosial. Media sosial yang digunakan seperti Instagram, Youtube, Tiktok dll.  Konten-konten yang dapat dilihat indah dan bagus adalah salah satu hasil karya yang dibuat oleh seorang content creator. Saat ini apabila sebuah konten kurang menarik maka peluang yang akan dilihat khalayak pun akan sedikit. Hal ini peran content creator sangat lah dibutuhkan serta mereka berlomba-lomba membuat konten yang bagus dan indah agar dapat diterima dengan baik oleh orang yang melihatnya. Konten yang dibuat pun dapat menghibur, mengedukasi dan memberikan informasi akan suatu hal. Tidak sedikit yang ingin menjadi content creator. Penghasilan dari seorang content creator pun sangat besar bisa dilihat dari content creator yang sudah dikenal masyarakat seperti Raditya Dika, Awkarin, Fiani Adila dll. Terlebih saat ini banyak lahir content creator baru yang ikut meramaikan dan menyediakan tontonan yang bermanfaat. Selain itu, diera teknologi yang semakin maju, content creator membuat konten yang lebih bagus dan menghibur sehingga tidak sedikit orang yang beralih dari menonton tv menjadi menonton konten di Youtube. Ada seorang content creator yang hanya fokus membuat konten di Youtube, ada juga yang membuat konten di berbagai media lainnya. Akan tetapi, kebanyakan content creator membuat dan menshare kontennya di youtube. Ditambah lagi dengan penghasilan youtube yang sangat besar berdasarkan jumlah subscriber yang didapat. Semakin sering seorang content creator membuat konten maka semakin besar peluang bertambahnya subscriber. Beberapa content creator yang sudah memiliki penghasilan yang besar seperti Rans Entertaiment, Bapau, Atta Halilintar. Hal ini menjadikan mereka tetap membuat konten dan berlomba-lomba membuat yang terbaik agar mendapatkan views yang banyak. Untuk tetap membuat subscriber mereka tetap terhibur maka mereka akan selalu upload video terbarunya setiap minggu bahkan ada yang 2hari sekali. Semakin bertambahnya subscriber maka semakin banyak juga penghasilan yang didapat oleh content creator. Disamping itu content creator juga harus tetap memikirkan ide untuk membuat konten yang bagus ditengah banyaknya content creator lain.


Mengelola dan mengevaluasi konten sangat lah penting. Konten harus di kelola dengan baik, dari mulai mengelola konten apa saja yang di share. Sehingga konten tersebut bisa dievaluasi setelah di Upload. Tujuan dari mengevaluasi konten adalah agar konten selanjutnya dapat dibuat lebih sempurna dari konten sebelumnya. Mengevaluasi juga dapat membuat konten lebih diminati dan menjadi minat audience. Di era digital ini mengevaluasi konten jauh lebih mudah.


Apapun yang ingin dicari tahu, mudah sekali hanya tinggal memberi keyword di laman Youtube maka sudah dapat ditemukan dan kita tinggal menontonnya. Hal ini hasil karya dan ide seorang content creator. Seperti argumen diatas, peran content creator sangat penting dan bermanfaat bagi khalayak yang menontonnya. Situasi ini dapat dibilang simbiosis mutualisme, dimana kegiatan ini saling menguntungkan kedua belah pihak, yaitu content creator dan orang yang menontonnya.


Lain halnya seorang content creator, kita yang bukan content creator pun bisa menjadi generasi baru. Dilihat dari potensi perangkat yang digunakan seperti perangkat handphone. Setiap orang pasti sudah memiliki handphone untuk keperluannya. Seorang content creator pun tidak terlepas dari perangkat hp. Handphone atau biasa kita sebut HP yaitu perangkat yang mudah dibawa kemana pun. Potensi dari perangkat ini kita sudah bisa membuat suatu konten yang baik dan bagus. Padahal dengan perangkat yang simple tetapi sudah bisa merekam, mengedit maupun membuat konten untuk postingan feeds Instagram. Kita sebagai orang awam akan hal itu, bisa menjadi seorang content creator yang dikenal khalayak. Modal tekun, kreatif dan aktif dan konsisten dalam membuat konten maka kita akan menjadi seorang content creator. Akan tetapi , banyak diantara kita yang kurang percaya diri dengan konten yang dibuat sehingga hal tersebut mengurungkan niat agar konsisten. Hal itu seharusnya dijauhi apabila kita ingin menjadi Content Creator.


Saat ini  dan beberapa tahun kedepan seorang content creator akan dibutuhkan oleh berbagai pihak dan potensi yang di hasilkan dari perangkat yang kita gunakan semakin besar. Seorang content creator tidak hanya membuat konten secara visual tetapi akhir-akhir ini ada yang dinamakan podcast, dimana para content creator membuat sebuah konten berupa audio yang direkam dan dikemas seindah mungkin agar dapat di dengar baik oleh siapapun yang mendengarnya. Audio yang direkam harus terhindar dari noise agar suara yang dihasilkan mulus. Content creator podcast menambahkan tambahan sound agar member indah audio yang ada. Selain memperindah juga agar pendengar lebih mendapatkan suasana hati dan pikirannya ketika mendengar podcast tersebut. Hal tersebut membuat para content creator yang tertarik membuat konten podcast berlomba-lomba membuat podcast. Biasanya content creator podcast mengupload podcastnya di spotify atau anchor. Akan tetapi, agar lebih banyak khalayak yang mengetahui podcast yang mereka buat, ia memberitahunya lewat sosial media yang dimilikinya. Setelah itu, khalayak mengetahuinya dan ada minat untuk mendengarkannya. Sama halnya content creator Youtube dalam mempertahankan subscriber nya, content creator podcast juga mempertahankan pendengar podcast nya agar tetap mendengarkan podcast yang dibuatnya dengan cara rajin mengupload podcast. Content creator pun harus tetap memikirkan ide dan membuat strategi konten yang akan di buatnya agar pendengar tidak bosan dan ingin selalu mendengarnya. Dari perangkat hp kita bisa merekam audio serta menambahan sound nya dan langsung mengupload di media yang diinginkan content creator.


Dari dua argumen diatas, dapat disimpulkan bahwa menjadi content creator sangatlah mudah, dan potensi yang ada berpeluang besar untuk kita berkarya. Menjadi content creator tentu ada banyak kekurangan dan kelebihan. Salah satu kelebihannya yaitu memiliki banyak ide dan berpenghasilan besar. Sedangkan kekurangan dari content creator yaitu banyaknya content creator yang meniru konten lain. Sehingga kita sebagai orang yang menontonnya menjadi bosan dan berpihak ke channel lain. Seperti halnya content creator Youtube yang melakukan collab akan menayangkan tontonan yang sama di dua channel Youtube kedua belah pihak. Hal ini sangat disayangkan sekali. Padahal content creator harus lebih memikirkan ide lain dalam pembuatan konten seperti dalam kegiatan collab. Hal ini menjadi sebuah hal yang harus di ubah dari seorang content creator agar tidak terjadi persamaan jenis konten antara satu dan lainnya. Selain itu, agar tidak terjadi ke salah pahaman content creator dalam mengklaim suatu karya atau konten seseorang.


Agar terjadi perubahan yang lebih baik, alangkah lebih baiknya seorang content creator melakukan riset lapangan dan konten agar dapat membuat konten yang berbeda dengan content creator lainnya. Konten yang berbeda akan lebih disukai oleh khalayak karena dapat menghibur dan memberi minat penonton agar memberikan dukungannya kepada creator yang membuatnya dengan cara mengsubscribe channel miliknya dan memberi like kepada kontennya


Oleh karena itu segala kekurangan dan kelebihan seorang content creator dalam membuat konten harus tetap ada perubahan yang lebih baik agar khalayak tetap bertahan setia kepada konten yang di buatnya. Selain itu menurut laman internet,  menjadi content creator adalah salah satu karir impian kaum milenial. Semoga kalian bisa menjadi content creator yang bisa menghibur dan mengedukasi khalayak yaa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun