Mohon tunggu...
Dea Yurida
Dea Yurida Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat hidup

Kulineran, vacation, jalan2, seni, puisi, nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kerinduan

23 Juli 2024   06:26 Diperbarui: 23 Juli 2024   06:55 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyelam di kedalamam palung
Menepis ragu yang kumpul di relung
Menanya siapa hati yang bingung
Mencium aroma masuk hidung

Menepis jerat merambah jiwa
Mengerat kekang mengukung raga
Mengunci pandangan satu mata
Tak mampu berpaling untuk lupa

Sesak didada makin menghimpit
Coba berlari jauh berkelit
Makin menghindar makin terjepit
Tuk hela nafas terasa sulit

Kaki berlari tangan mengekang
Raga di sini jiwa melayang
Kala separuh nafas ku hilang
Seakan hati terbawa terbang

Telah terbuka pintu hati
Untuk satu nama yang di nanti
Terbiar lama jauh sendiri
Akan kah mungkin untuk kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun