Mohon tunggu...
Dea Yurida
Dea Yurida Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat hidup

Kulineran, vacation, jalan2, seni, puisi, nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pak Petani

22 Juli 2024   07:14 Diperbarui: 22 Juli 2024   07:26 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pagi hari yang cerah
Pak petani pergi ke sawah
Membawa cangkul pupuk dan galah
Mencangkul sawah tak kenal lelah

Saat waktu beranjak siang
Pak petani segera pulang
Keringat menetes tak terbilang
Melihat padi mulai matang
Segala penat segera hilang

Tiga bulan waktu berlalu
Padi di sawah mulai menguning
Padi berisi tertunduk malu
Tanda telah siap untuk di sunting

Panen raya panen padi
Sawah penuh dengan Pak Tani
Bukan untuk membajak lagi
Tapi suka cita menuai

Dari padi jadi beras
Dari beras jadi nasi
Walau kepala mulai panas
Jangan masukkan ke hati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun