Mohon tunggu...
Dea Yurida
Dea Yurida Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat hidup

Kulineran, vacation, jalan2, seni, puisi, nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebentuk Hati

16 Juli 2024   15:05 Diperbarui: 16 Juli 2024   15:07 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku bangun mimpi
Dari untaian halusinasi
Berbalut harapan dan janji-janji
Ucapan manis bibir berduri

Ku genggam hati
Terus di dekap sehingga kini
Tak kan terlepas sampai kan nanti
Hingga maut menjemput diri

Aku tangisi
Walau apapun yang terjadi
Masih juga ku percayai
Talk mampu ku cari pengganti

Ku tak sesali
Awal kisah cintaku ini
Di puja laksana bidadari
Di cinta bagai seorang putri
Di sayang seakan dewi-dewi

Aku nikmati
Perjalanan sebentuk hati
Tak selalu seindah pelangi
Pernah mengerikan di saat badai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun