Mohon tunggu...
Dea Yurida
Dea Yurida Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat hidup

Kulineran, vacation, jalan2, seni, puisi, nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Jadi Benci

16 Juli 2024   00:24 Diperbarui: 16 Juli 2024   00:57 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta yang berubah jadi benci
Manja yang berubah jadi sensi
Pemuja berubah jadi pembenci
Akibat kata setajam belati

Ucapan kasar menusuk hati
Selalu terdengar berulang kali
Jerit tangisan menyayat hati
Selalu terdengar setiap hari

Pertengkaran tak dapat di hindari
Percintaan sudah tiada lagi
Kemesraan hanyalah mimpi
Lemah lembut mu kemana pergi

Memetik mawar tertusuk duri
Berharap dapat bunga melati
Sebagai lambang cinta nan suci
Sesal sekarang tiada arti

Tak berguna saling melukai
Untuk apa saling menyakiti
Bila sudah tidak memiliki
Tak perlulah cinta mu kau bagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun