Mohon tunggu...
Dea Yurida
Dea Yurida Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat hidup

Kulineran, vacation, jalan2, seni, puisi, nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kunang kunang

15 Juli 2024   22:43 Diperbarui: 15 Juli 2024   22:44 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku tangkap kunang-kunang
Saat malam bersinar terang
Dia tiada di saat siang
Entah kemana dia menghilang

Ku tangkap kunang-kunang
Di kala malam selalu terbang
Hinggap sebentar di pohon tumbang
Lalu kembali tinggi melayang

Ku tangkap kunang-kunang
Namun kulihat dia berperang
Berebut madu di atas kembang
Di lerai dengan sebilah pedang

Oh mengapa sungguh malang
Salah sasaran si kunang-kunang
Tersia-sia nyawa meregang
Karena terpikat aroma kembang

Kunang oh si kunang-kunang
Singkat sangat hidupmu sayang
Manis madu hanya terbayang
Hanya sesaat dapat di pandang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun