Mohon tunggu...
Dea Yurida
Dea Yurida Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat hidup

Kulineran, vacation, jalan2, seni, puisi, nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diari

11 Juli 2024   23:44 Diperbarui: 11 Juli 2024   23:45 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diari.....
Dalam nuansa pelangi
Tertorehkan pena halusinasi
Bergerak tanpa kenal berhenti
Meliuk menegas gemulai
Gerakan seluruh jemari
Tumpahkan penat di sanubari
Naik turun kanan kiri
Atas bawah luar dalam terurai
Lembar demi lembar terisi
Huruf demi huruf tersambungi
Tuangkan semua curahan hati
Legakan kecewa yang menyesaki
Ungkapkan luka yang tersembunyi
Gerakan pena lepas kendali
Raga dan bathin mulai bertikai
Hembusan angin coba melerai
Redam kecewa kasih tak sampai
Air mata pun jatuh berurai
Rambut muka baju kusut masai
Tertiup angin rambut tergerai
Menahan kantuk tangan pun lunglai
Duduk merebah lengan menjuntai
Sebuah kisah perlahan usai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun