Mohon tunggu...
Dea Yurida
Dea Yurida Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat hidup

Kulineran, vacation, jalan2, seni, puisi, nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengukir Hari

10 Juli 2024   05:53 Diperbarui: 10 Juli 2024   05:55 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lembayung di ufuk timur
Mewarnai indah angan yang mulai melantur
Beringsut pelan dari peraduan
Tinggalkan mimpi hadapi kenyataan

Panas meradang di atas kepala
Memeras pori teteskan peluh
Saputangan tak mampu mengeringkannya
Masih juga suara mengeluh

Sedikit teduh surya bergulir
Di antara mega bersembunyi
Di tengah gemericik air
Melepas penat yang himpit diri

Menjelang petang saatnya pulang
Kembali ke rutinitas yang panjang
Melelahkan juga menyenangkan
Tutup hari dengan senyuman

Malampun tiba bersama gulita
Tepiskan terang hilang gerahnya
Namun ada hal yang masih sama
Habiskan waktu tanpa se siapa

Tengah malam masih terjaga
Saatnya kantuk mulai me raja
Tidur berpeluk ruangan hampa
Lelap di mimpi indah melena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun