Mohon tunggu...
Dea Yurida
Dea Yurida Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat hidup

Kulineran, vacation, jalan2, seni, puisi, nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adik Kakak

2 Juli 2024   15:31 Diperbarui: 2 Juli 2024   15:34 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyum lebar terukir di wajah
Balon ter genggam tangan si bocah
Berlarian dengan tawa renyah
Tak kenal duka sedih dan gundah

Balon terlepas tangispun pecah
Kakak mengejar pantang menyerah
Tersangkut pohon lebat berbuah
Balon dan buah terambil sudah

Penuh sabar tunggu di bawah
Datang sang kakak dan hilang resah
Dan seketika semua berubah
Bahagia datang menghilang susah

Kembali hadir tawa si bocah
Terlupa tadi dia ber ulah
Hibur si bocah sangat lah mudah
Hibur sang kakak sulit sangatlah

Persaudaraan tak kan terbelah
Selama sama saling mengalah
Cinta dan sayang slalu tercurah
Benci dan dendam tinggal sejarah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun