Mohon tunggu...
Dea Yurida
Dea Yurida Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat hidup

Kulineran, vacation, jalan2, seni, puisi, nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan Maha Kuasa

2 Juli 2024   09:31 Diperbarui: 2 Juli 2024   09:34 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkulai lemas di pembaringan
Tak mampu beranjak serba enggan
Butir demi butir tertelan
Demi mencari kesehatan

Lemah merenggut dalam genggaman
Hangat meresap dalam pelukan
Tiada terbilang jumlah rayuan
Supaya segera  disembuhkan

Dimeja nampak banyak hidangan
Berbagai macam rupa sayuran
Berbagai jenis buah-buahan
Tiada terkira jumlah makanan

Telah hilang paras rupawan
Terganti pucat dan kepayahan
Terlupa kemana arah tujuan
Tertinggal hanyalah kesakitan

Terucaplah sebuah permohonan
Di doa terselip permintaan
Di langit tergantungkan harapan
Semoga semua  di kabulkan

Akhir segala hanyalah Tuhan
Tempat bernaung doa panjatkan
Tiada yang lain selain Tuhan
Maha Kuasa atas segala kejadian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun