Mohon tunggu...
Dea Yurida
Dea Yurida Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat hidup

Kulineran, vacation, jalan2, seni, puisi, nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Kita

1 Juli 2024   06:37 Diperbarui: 1 Juli 2024   06:59 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenangan masa lalu
Kembali hadir menyibak ragu
Membelai angan detak memicu
Membuai mimpi hasrat menyatu

Tak pelak aku
Berdebat kata penuh malu
Cinta dan benci pun beradu
Dalam putaran waktu

Tolak usikmu
Ku hempaskan kehadiranmu
Namun mengapa masih merindu
Masih tak lekang oleh waktu

Menangis pilu
Suara genderang yang bertalu
Iringi hadir di malam syahdu
Coba mengais sisa rasa itu

Hilangkan tabu
Meski tak pernah ada yang tahu
Seratus orang hingga seribu
Biar terpendam dan terus berlalu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun