Teater menjadi bagian dari bentuk seni yang marak digunakan sebagai medium komunikasi oleh berbagai negara. Popularitas teater juga semakin meningkat khususnya di negara Barat dengan trend yang terus berubah. Kegiatan ini kemudian semakin diminati oleh masyarakat, baik sebagai media ekspresi, pembelajaran, ataupun hiburan.
Di Sekolah Insan Cendekia Madani (ICM), pementasan teater menjadi bagian dari program PDD Art (Professional Development Day) yang di buat dalam kurikulum Art subject untuk murid kelas 8 SMP ICM setiap tahunnya. Tahun ini, SMP ICM mempersembahkan Al-Haami sebagai teater pertama yang menggunakan 3 bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.
Ketua PDD Art, Abrar Alifian Epsa menjelaskan "Al-Haami diambil dari bahasa Persia yang berarti perisai. Al-Haami menceritakan kisah Nusaibah binti Ka'ab yang mana beliau dijuluki Sang Perisai Rasulullah. HAAMI juga adalah merupakan singkatan dari Harapan Akan Memperkuat Islam".
Teater Al-Haami syarat akan makna kehidupan, dengan menyuguhkan kisah Nusaibah Binti Ka'ab mengatasi banyak rintangan sebagai seorang wanita Muslim selama perang, dan kesediaannya untuk mengorbankan waktu dan tenaga untuk berperang atas nama Allah SWT. Diharapkan Iman dan Taqwa dalam diri penonton akan semakin kuat setelah menyaksikan teater ini.
Dalam pelaksanaanya, semua siswa melalui beragam proses di mulai dari audisi, penulisan dan pembacaan naskah, pembuatan lagu, persiapan properti, latihan, gladi, pertunjukkan, hingga evaluasi. Sutradara teater Al Haami, Syifa Fauziah Anggraeni juga mengatakan "Semua siswa diarahkan untuk dapat bergabung dengan divisi yang sesuai minat dan bakat mereka agar pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal dan meninggalkan kenangan yang menyenangkan".
Hasil usaha dari para siswa kemudian terbayarkan ketika acara ditutup dengan tepuk tangan meriah dari penonton di Titan Center -- Bintaro pada tanggal 14 Januari 2023. "Bangga karena semua sudah bekerja keras. Bahkan sebenarnya saya sempat menangis setelah acara selesai karena takut akan reaksi penonton. Tapi ternyata malah menuai banyak pujian. Dengan waktu 3 bulan latihan dan segala usaha yang sudah kita lakukan selama proses itu jadi kebanggan kita semua. Al-Haami adalah kita!," ucap Ufaira Syadza Dzikrina selaku pemeran utama.
Pengalaman baru menjadi kata kunci yang disampaikan oleh para siswa ketika ditanyakan mengenai manfaat dari program ini. Pengalaman baru untuk belajar berdialog, berlatih kemampuan pedang, mengekspresikan diri di depan umum, bekerja sama, membangun chemistry dengan pemain lain, solidaritas, dan terbuka akan saran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H