Mohon tunggu...
yurianatama marpaung
yurianatama marpaung Mohon Tunggu... -

Female

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Resolusi Tahun Baru

23 Desember 2014   17:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:38 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resolusi Tahun Baru

Menyambut tahun baru, tradisi yang ada di masyarakat adalah membuat resolusi akhir tahun, baik itu resolusi baru atau melanjutkan resolusi yang lama. Resolusi itu apa? Resolusi adalah pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).

Keep up the Good Work

Resolusi akhir tahun seharusnya bertujuan untuk membuat tahun yang baru menjadi tahun yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Banyak orang sering mengucapkan keep up the good work. Pada area mana saja kita harus membuat resolusi untuk menuju ke arah yang lebih baik? Tidak ada batasannya. Resolusi bisa berwujud pernyataan perbaikkan karakter, perbaikkan kondisi ekonomi keluarga dan lain sebagainya.

Bagaimana Membuat Resolusi?

Sebelum membuat resolusi setiap orang akan menilai dirinya sendiri (melakukan evaluasi). Sumber penilaiannya bisa berasal dari (1) orang lain (what people say about me); atau (2) diri sendiri (what I say about myself).

Penilaian dari orang lain (what people say about me) berasal dari interaksi kita dengan orang lain sedangkan penilaian dari diri sendiri (what I say about myself) berasal dari evaluasi kita terhadap masa lalu dan penerimaan yang baik atas diri sendiri (good self acceptance).

Bagaimana membuat resolusi yang tepat?

Resolusi yang dibuat harus tepat (akurat) dalam pengertian tidak berlebihan atau berkekurangan, bagaimana caranya:



  1. Menghindari Narsisisme

    Narsisisme adalah hal (keadaan) mencintai diri sendiri secara berlebihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989). Keadaan narsisisme membuat kita hanya berfokus pada kelebihan-kelebihan dan pencapaian-pencapaian kita saja; dan cenderung mengabaikan kekurangan-kekurangan.


  2. Menghindari sifat rendah diri yang ekstrem

    Lawan dari narsisisme adalah rasa rendah diri yang ekstrem. Rendah diri adalah sifat merasa dirinya kurang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989). Sifat rendah diri yang ekstrem akan membuat kita berfokus hanya pada kegagalan saja dan mengabaikan pencapaian-pencapaian dan kelebihan-kelebihan kita.


  3. Memiliki citra diri yang tepat

    Penilaian yang tepat atas diri sendiri berarti kemampuan “mengolah” (to digest) penilaian dari orang lain (what people say about me); dan penilaian dari diri sendiri (what I say about myself).

    Kemampuan mengolah dengan baik penilaian dari orang lain dan dari diri sendiri, akan menghindari kita dari sifat narsisisme dan sifat rendah diri yang ekstrem, dan mengantarkan kita untuk menemukan perspektif yang tepat (the right perspective). Perspektif yang tepat akan membuat kita memiliki citra diri yang tepat. Citra diri yang tepat akan dan mengantarkan kita kepada resolusi yang tepat (akurat) yang sesuai dengan yang kita harapkan untuk menjadi lebih baik.

Semoga penjelasan di atas dapat membantu para pembaca untuk menentukan dengan tepat (akurat) resolusi akhir tahun masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun