[17/1 21.25] yuramareta: Postpartum blues merupakan periode depresi sementara yang terjadi selama beberapa hari pertama masa nifas. Kondisi ini jika tidak teratasi dapat menyebabkan depresi pada ibu dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi yang telah dilahirkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor dominan kejadian postpartum blues pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 68 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Edinburgh Postnatal Depression Scale (EDPS) digunakan untuk menentukan kejadian post partum, Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial, dan Breaf COPE scale untuk mengukur koping. Data dianalisis dengan menggunakan multiple Regression. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor pospartum blues adalah 8, 09 (SD= 4, 78). Faktor yang berhubungan adalah usia, pendapatan, jenis persalinan, kesiapan persalinan, dan dukungan sosial. Usia memiliki kekuatan hubungan yang paling kuat dan signifikan berkontribusi terhadap kejadian postpartum blues (Beta= 0,347, p< 0, 01). Upaya untuk meningkatkan program deteksi postpartum blues, pendidikan kesehatan, dan dukungan sosial bagi ibu postpartum blues diperlukan
[17/1 21.25] yuramareta: Pengelolaan Kelas oleh guru merupakan salah satu factor eksternal penentu hasil belajar siswa, Oleh karena itu keterkaitan yang erat antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa merupakan hal yang tak dapat disangkal, Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Hipotesis adanya pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar siswa terbukti sisgnifikan. Hal tersebut dapat bermakna bahwa semakin terampil guru dalam mengelola kelas, maka hasil belajar para siswanya akan semakin baik, demikian sebaliknya jika pengelolaan kelas yang dilakukan guru kurang baik, maka hasil belajar para siswanya akan tidak baik pula. Dengan demikian dapat dinyatakan jika pengelolaan kelas merupakan salah satu variable penentu terhadap hasil belajar.
[17/1 21.26] yuramareta: Tujuan dari penelitian untuk mengetahui phenomena yang mengarah pada faktor Pendidikan, Religiusitas, kepribadian, lingkungan social, informasi dan emosional berpengaruh secara parsial terhadap tingkat kepercayaan muzakki dalam pengelolaan zakat profesi dilingkungan Universitas Lancang Kuning. Penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan analisis menggunakan metode regresi linier berganda. Tempat penelitian di universitas lancing kuning pekanbaru. Hasil dari penelitian mendapatkan informasi bahwasannya secara silmultan factor Pendidikan, religisitas, kepribadian, lingkungan social dan emosional berpengaruh significant terhadap kepercayaan muzakki dalam pengelolaan zakat profesi. Secara parsial variable Pendidikan, religuisitas dan kepribadian tidak berpengaruh significan terhadap kepercayaan muzakki dan bahkan factor pendidikan berpengaruh negative terhadap kepercayaan muzaki sebesar--0, 023 yang artinya semakin tinggi tingkat pendidikan muzakki semakin menurunn tingkat keprecatyaannya pada amil zakat di unilak. Untuk variable lingkungan social dan emosional berpengaruh positip dan nilai signifikansi 0, 00 dan 0, 002 yang artinya nilai ini lebih kecil dari nilai alfa-0, 05 yang artinya lingkungan sosial dan emosional berpengaruh significant terhadap kepercayaan muzakki
[17/1 21.27] yuramareta: ejournal.upi.edu
Iklim sekolah sebagai determinan minat belajar siswa
Nur Ulfa Mutiara, A Sobandi
Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran 3 (1), 71-78, 2018
This study aims to determine the effect of school climate on student's interest in vocational high school. The method used in this research is explanatory survey method methode method. Data collection techniques used questionnaires with a scale of 1 to 5 Likert scale models. Respondents were 66 students of class X of Office Administration in one of Vocational High School in Bandung. The technique of analysis using regression. The results showed that there is a positive influence between school climate on student learning interest. Thus the more conducive the school climate, the higher the student's interest in learning.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim sekolah terhadap minat belajar siswa di sekolah menengah kejuruan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian explanatory survey methode. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan skala 1 sampai dengan 5 model skala likert. Responden sebanyak 66 siswa kelas X Administrasi Perkantoran di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Bandung. Teknik analisis menggunakan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara iklim sekolah terhadap minat belajar siswa. Dengan demikian semakin kondusif iklim sekolah, maka semakin tinggi minat belajar siswa.
Lihat di ejournal.upi.edu
[PDF] upi.edu
Dirujuk 15 kali
Artikel terkait
2 versi
mail.pasca-umi.ac.id
Determinan Kehamilan Usia Muda Dengan Hiperemesis Gravidarum Terhadap Kejadian Stunting Di Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa
Andi Muhammad Multazam, Een Kurnaesih, Sitti Patimah, Reza Aril Ahri, Arni Rizqiani Rusydi
Journal of Muslim Community Health 4 (3), 93-107, 2023
Latar Belakang: Hyperemesis gravidarum (HG) adalah muntah yang cukup parah yang menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi, dan alkalosis akibat keluarnya asam hidroklorida, dan hipokalemia. Stunting adalah keaadaan gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek dari standar WHO 2005. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor apa yang menentukan Hyperemesis gravidarum tehadap kejadian Stunting di Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa.
Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kuantitatif, menggunakan survey analitik dengan rancangan cross sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 50 orang yang dilakukan di Puskesmas Somba Opu Gowa. Analisis data yang digunakan yaitu analisis Chi Square dan Odds Ratio.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor hyperemesis gravidarum berpengaruh positif atau berpengaruh signifikan terhadap kejadian Stunting di Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa dengan nilai korelasi P Value 0,001< 0, 05. Faktor pendapatan tidak berpengaruh positif atau tidak berpengaruh signifikan terhadap kejadian Stunting dengan nilai korelasi P Value 0,981> 0, 05. Faktor emosional berpengaruh positif atau berpengaruh signifikan terhadap kejadian Stunting dengan nilai korelasi P Value 0,001< 0, 05. Faktor dukungan keluarga berpengaruh positif atau berpengaruh signifikan terhadap kejadian Stunting dengan nilai korelasi P Value 0,001< 0, 05. Faktor penyakit hereditas tidak berpengaruh positif atau tidak berpengaruh signifikan terhadap kejadian Stunting dengan nilai korelasi P Value 0,248> 0, 05.
Lihat di mail.pasca-umi.ac.id
[PDF] pasca-umi.ac.id
Dirujuk 11 kali
Artikel terkait
4 versi
digilib.uin-suka.ac.id
FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DALAM PENINGKATAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA MI AL HUDA (Studi Pada Siswa dengan Kecerdasan Emosional Kategori tinggi)
Tria Marvida
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA, 2022
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi kecerdasan emosional yang dimiliki siswa kelas V MI Al Huda; 2) mendeskripsikan faktor internal yang mempengaruhi kecerdasan emosional siswa kelas V MI Al Huda; 3) mendeskripsikan faktor eksternal yang mempengaruhi kecerdasan emosional siswa kelas V MI Al Huda; 4) mengidentifikasi faktor determinan manakah yang berpengaruh dalam peningkatan kecerdasan emosional siswa kelas V MI Al Huda. Jenis penelitian yang digunakan yaitu mix method dengan desain sequential explanatory. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara statistik deskriptif dan statistik parametris. Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan empat kesimpulan, yakni: 1) gambaran kecerdasan emosional siswa kelas V MI Al Huda yaitu 5 siswa memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, 47 berada pada kategori sedang dan tidak ada yang berada pada kategori rendah; 2) faktor internal mempengaruhi kecerdasan emosional siswa kelas V MI Al Huda sebesar 53, 4%; 3) faktor eksternal mempengaruhi kecerdasan emosional siswa kelas V MI Al Huda sebesar 87, 8%; 4) berdasarkan nilai R square dapat diketahui bahwa variabel faktor guru memberikan sumbangan paling besar terhadap kecerdasan emosional siswa yaitu sebesar 64, 2%. Dari hal tersebut disimpulkan bahwa guru merupakan faktor yang paling determinan atas peningkatan kecerdasan emosional siswa kelas V MI Al Huda. Dan cara yang guru lakukan untuk membentuk kecerdasan emosional adalah dengan memberikan nasehat dan menjadi suri teladan bagi siswanya. Dalam merancang pembelajaran guru juga sudah menanamkan aspek-aspek kecerdasan emosional dengan sangat baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H