Rihlah kedua menuju ke makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Tidak kurang dari satu jam perjalanan menuju Gresik dari makam Sunan Ampel, kami sampai di lokasi. Tepatnya makam Maulana Malik Ibrahim ini berada di daerah Gapuro Sukolilo Gresik.
Maulana Malik Ibrahim dilahirkan di Campa (Kamboja), ayahnya bernama Barakat Zainul Alam, seorang ulama besar dari Maghrib. Maulana Malik Ibrahim disebut juga Sunan Gresik atau Syekh Maghribi atau Makhdum Ibrahim Al-Samarqandi. Orang Jawa menyebutnya Asmorokondi. Sebutan Syekh Maghribi menisbahkan asal keturunannya dari Maghrib, atau Maroko, Afrika Utara.
Maulana Malik Ibrahim memiliki silsilah keturunan yang dekat dengan Rasulullah saw. melalui jalur Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far al-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib, Isa al-Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumh, Alwi al-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal, Jamaluddin Akbar al-Husain (Maulana Akbar), dan Maulana Malik Ibrahim. Maulana Malik Ibrahim termasuk orang pertama yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, dan merupakan wali senior di antara para Walisongo lainnya. Dengan ditemani oleh beberapa sahabatnya beliau datang pertama kali di desa Sembalo (sekarang Leran), Kecamatan Manyar, 9 kilometer arah utara kota Gresik.
Sebagaimana Rasulullah saw. beliau menyebarkan Islam dimulai dengan mendirikan masjid di desa Pasucinan (Suci), Manyar. Sebelum masuk tanah Jawa, Maulana Malik Ibrahim bermukim di Champa (dalam Legenda disebut sebagai negeri Chermain atau Cermin) selama tiga belas tahun. Beliau menikahi putri raja yang memberinya dua putra, yaitu Raden Rahmat atau Sunan Ampel dan Sayid Ali Murtadha atau Raden Santri.
Setelah cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, beliau hijrah ke pulau Jawa dan meninggalkan keluarganya. Setelah dewasa, kedua anaknya mengikuti jejaknya menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Dari kecil Maulana Malik Ibrahim adalah termasuk anak yang cerdas dan alim serta berwatak mulia. Sesudah mendapat didikan agama dari ayahnya, kemudian pada abad XIII Masehi (801 H) oleh ayahnya ditugaskan untuk menjalankan dakwah Islam menuju ke Asia Tenggara.
Dengan perahu layar beliau melintasi samudra luas disertai debur ombak dan angin taufan yang dasyat untuk menjalankan missinya. Hingga akhirnya sampailah di pelabuhan Gresik, salah satu pelabuhan yang cukup besar di Asia Tenggara pada saat itu, dan menjadi Bandar Kerajaan Majapahit. Setelah mendarat di kota Gresik, beliau memilih tempat di sebuah desa bernama Leran.
Di desa itulah, pada tahun 801 H/1392 M. beliau mulai menjalankan dakwah Islam. Di samping itu beliau juga membuka toko di desa Romo (3 km sebelah barat kota Gresik). Dengan memperkenalkan barang-barang bawaannya kepada masyarakat setempat, beliau juga mempelajari bahasa daerah demi mempermudah kelancaran dakwahnya.