"Kita sering mendapati siswa yang kurang perhatian pada materi yang didampaikan guru. Atau lebih sering kita mengatakan kalau siswa ini sulit konsentrasi. Gangguan semacam ini sepertinya sepele tapi harus segera mendapatkan penanganan lebih dari guru BK," ujar Dosen Psikologi Umsida, Ramon Ananda Paryontri, M.Psi., saat memberikan materi di Seminar dan Kerjasama Pendidikan yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMA Negeri/Swasta se-Sidoarjo, Selasa (17/5) bertempat di Mini Teater, Gedung GKB 2 Lt 5 Â Kampus 1 Umsida.
Atensi atau perhatian belajar memiliki arti kemampuan individu dalam memproses informasi melalui pancaindra, memori, dan proses kognitif. "Pemusatan pikiran dalam bentuk yang jelas terhadap salah satu dari beberapa objek yang simultan atau dari rentetan pemikiran serta atensi merupakan keadaan waspada, fokus pada suatu objek, tanggap dan mampu merespon sesuatu dengan tepat," urai Ramon Ananda Paryontri, M.Psi., dihadapan sekira 32 peserta seminar yang terdiri dari guru BK SMA negeri dan swasta di Sidoarjo.
Dengan gaya casual, Ramon menuturkan dari hasil sebuah penelitian di Surakarta memperlihatkan bahwa 48.25% remaja memiliki kemampuan konsentrasi rendah. Konsentrasi yang rendah ini akan memengaruhi kemampuan siswa untuk menangkap dan mengolah pelajaran, hal ini akan mempengaruhi prestasi belajar. "Tapi ini masih di Surakarta, di kota lain ya masih nunggu penelitian lebih lanjut. Karena beda letak geografis serta psikologis siswa yang jadi obyek penelitiannya," tutur Ramon.
Atensi belajar ini dipengaruhi oleh dua hal, faktor internal dan eksternal. "Faktor internal meliputi kondisi personal (Fisik dan Psikologis), minat dan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari kondisi lingkungan, metode belajar dan visualisasi materi. Semua faktor ini saling berkait. Yang pasti siswa sulit berkonsentrasi itu janganlah kita salahkan,"
Bagaimana cara untuk meningkatkan atensi dalam belajar? Ramon memberikan tipsnya berikut ini : Relaksasi, Regulasi Diri, Goal Setting, Melakukan beragam aktivitas pembelajaran dan Mindfulness.
Apa yang bisa dilakukan guru untuk meningkatkan atensi belajar siswanya? "Bapak Ibu guru memberikan sebuah metode pembelajaran yang menyenangkan, memberikan stimulus-stimulus bagi siswa melalui pembelajaran yang mendukung atensi yang besar, memberikan pendekatan yang baik ke siswa serta guru harus bisa menjadi role model dalam meningkatkan atensi ke siswa secara berkelanjutan," pesan Ramon kepada guru BK.
Ramon juga memberikan saran kepada sekolah guna meningkatkan atensi belajar siswanya dengan memberikan sebuah regulasi yang mendukung atensi melalui metode pembelajaran yang baik, melengkapi fasilitas sekolah khususnya alat peraga pembelajaran serta memfasilitasi pemahaman antara orang tua dengan sekolah terkait dengan peningkatan atensi pada siswa.
"Yakin Bapak Ibu, dengan perhatian yang lebih dari kita selaku guru serta pihak sekolah, perhatian siswa akan belajarnya semakin meningkat dan paad gilirannya akan meningkatkan prestasi mereka, semoga," ucap Ramon diakhir acara seminar pendidikan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H