Keberagaman budaya di sekolah, kerapkali membawa masalah tersendiri. Terbentuknya kelompok-kelompok kecil siswa yang pada gilirannya bisa menimbulkan pertentangan hingga perundungan.
Guna mengantisipasi hal ini, pihak pimpinan Madrasah Aliyah (MA) Mu'alimat Qur'ani Jombang bekerja sama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya mengadakan Pelatihan Cultural Awareness dan Cultural Skills.
Pelatihan yang dikhususkan untuk pembimbingan sebaya MA Mu'alimat Qur'ani ini dilaksanakan tanggal 11 Oktober 2021 dan Forum Group Discussion (FGD) tanggal 12 Desember 2021. Bertempat di ruang rapat MA Mu'alimat Qur'ani ini diikuti oleh 25 siswa. Â Â
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan banyaknya perbedaan budaya diantara siswa dan melatih keterampilan khususnya dalam komunikasi dengan siswa yang berbeda budaya ini dipandu oleh dua pemateri, Ari Khusumadewi, M.Pd untuk materi Cultural Awareness dan Evi Winingsih, M.Pd untuk materi Cultural Skills.
Modul cultural awareness untuk konselor sebaya dapat digunakan sebagai media penunjang dalam membantu konselor sebaya dalam meningkatkan kompetensinya.
"Penggunaan modul cultural awareness untuk konselor sebaya sebagai acuan dalam mengembangkan kompetensi konseling multicultural konselor sebaya di sekolah atau madrasah," ujar Ari Khusumadewi, M.Pd.
Lebih lanjut,"Kompetensi budaya merupakan pemahaman terhadap kelenturan budaya (culture adhesive). Dan hal ini penting karena dengan kecerdasan budaya yang memfokuskan pemahaman pada perencanaan dan pengambilan keputusan pada suatu situasi tertentu," tutur Evi Winingsih, M.Pd.
Kegiatan pelatihan dilakukan dua sesi. Pelatihan sesi pertama diadakan pada tanggal 11 Oktober 2021. Pelaksanaan pengabdian  ini dilakukan satu kali pelaksanaan, ditambahkan dengan kegiatan diluar pelatihan. Kegiatan diluar pelatihan yaitu penugasan latihan mandiri untuk melatih kompetensi dan keterampilan siswa.
Kegiatan Focus Grup discussion merupakan sesi kedua pada tanggal 12 Desember 2021 untuk mendiskusikan bagaimana hasil dari pelatihan yang telah dilakukan dan bagaimana siswa mempraktikkan hasil pelatihannya.
Chofsyotul Maryam, M.PdI, kepala MA Mu'alimat Qur'ani mengatakan bahwa pelatihan ini sangat berguna untuk membekali siswa dalam mengatasi masalah yang bersumber pada perbedaan budaya. "Pelatihan ini akan sangat berguna bila dilaksanakan berkesinambungan," papar Chofsyotul Maryam, M.PdI.