Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

3 Kunci Utama Pemimpin sebagai Arsitek Sosial

22 Agustus 2023   18:40 Diperbarui: 23 Agustus 2023   14:06 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin sebagai Arsitek Sosial (Adobe Stock)

Life without vision is drudgery. 
Vision without action is but an empty dream. 
Action guided by vision is joy and the hope of the earth.

Pepatah kuno diatas tertulis di halaman sebuah gereja di Inggris yang masih relevan pesan yang disampaikan dalam kehidupan sebuah organisasi. Dengan terjemahan bebas adalah "hidup tanpa visi adalah pekerjaan membosankan, visi tanpa tindakan hanyalah mimpi kosong, dan tindakan yang dipandu oleh visi menjadi kegembiraan  dan harapan untuk dunia"

Sebuah pesan abadi  yang menjelaskan dan menegaskan bahwa harapan dan impian untuk masa depan merupakan apa yang membuat orang terus maju, bertumbuh dan berkembang. Tanpa visi maka hidup akan menjadi kacau balau, tidak jelas arah dan juntrungannya.

Perhatikan kisah klasik tentang si buta berikut ini dan dapatkan wawasan tentang pentingnya visi sebagai jendela menuju dunia yang mungkin tidak dilihat oleh para pengikutnya kecuali sang pemimpin itu sendiri.

Kisah Si Buta:

Seorang pria buta dibawa ke rumah sakit. Dia mengalami depresi dan sakit parah. Dia berbagi kamar dengan pria lain, dan suatu hari bertanya, ''Apa yang terjadi di luar?'' Pria di tempat tidur yang lain menjelaskan secara rinci tentang sinar matahari, angin kencang, dan orang-orang yang berjalan di sepanjang trotoar.

Keesokan harinya, orang buta itu kembali bertanya, ''Tolong beritahu saya apa yang terjadi di luar hari ini.'' Teman sekamarnya menjawab dengan cerita tentang aktivitas di taman seberang, bebek-bebek di kolam, dan orang-orang yang memberi makan mereka.

Hari ketiga dan setiap hari berikutnya selama dua minggu, orang buta itu bertanya tentang dunia luar dan orang itu menjawab, menggambarkan pemandangan yang berbeda. Orang buta itu menikmati cerita-cerita ini, dan dia menjadi senang belajar tentang dunia yang terlihat melalui jendela.

Kemudian teman sekamar orang buta itu keluar dari rumah sakit. Seorang teman sekamar baru masuk, dia seorang pengusaha berpikiran keras yang merasa tidak enak, namun ingin menyelesaikan pekerjaannya. Keesokan paginya, si buta berkata, "Maukah Anda memberi tahu saya apa yang terjadi di luar?" Pengusaha itu merasa tidak enak badan, dan dia tidak ingin diganggu untuk bercerita kepada si buta. Jadi dia menjawab dengan tegas, ''Apa maksudmu? Saya tidak bisa melihat ke luar. Tidak ada jendela di sini. Itu hanya tembok."

Pria buta itu kembali mengalami depresi, dan beberapa hari kemudian keadaannya memburuk dan dipindahkan ke perawatan intensif.

Para pemimpin tidak hanya memanfaatkan impian masa depan, tetapi mereka harus bertindak untuk membuat perbedaan nyata, mereka menghubungkan impian tersebut dengan tindakan strategis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun