"Apa yang harus dilakukan seseorang untuk bertahan hidup di abad kedua puluh satu?'' Jawaban teratas: "Latih kreativitas dan inovasi!" ~ Richard L Daft
Inilah sebuah simpulan penting hasil survei oleh Asosiasi Manajemen Amerika kepada 500 CEO yang dikemukakan oleh pakar kepemimpinan Richard Daft dalam buku teks-nya yang paling baru, untuk memulai pembahasan tentang Leading Change sebagai bab penutup buku yang digunakan secara luas di seluruh dunia.
Memimpin perubahan menjadi hakikat tugas seorang pemimpin ketika memasuki abad 21, ketika dunia memasuki perubahan yang didorong dan diikat sangat ketat oleh teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital sedemikian rupa, sehingga dunia menjadi sebuah komunitas kecil bagaikan Global Village (meminjam istilah McLeod dalam bukunya Management Information System).
Dunia sebagai sebuah desa global menjadikan semua orang menjadi dekat tanpa sekat yang bisa terkoneksi secara langsung, cepat, mudah, murah tanpa melihat batas negara, suku, agama, ras, dan pemerintahan sekalipun. Dan tidak bisa ditawar lagi, telah mengubah secara total tatanan ekonomi, bisnis, perdagangan di seluruh wilayah jagad dunia ini.
Setiap orang memiliki akses terhadap beragam sumber informasi, data, bahkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak harus melalui institusi formal, dan digunakan sesuai kebuutuhan untuk menjawab setiap masalah yang dihadapi, baik secara individual, keluarga, kelompok, komunitas bahkan organisasi publik.
Perubahan ini terus menerus akan terjadi dengan eskalasi yang semakin besar, cepat, masif, menyeluruh dengan dampak yang sifatnya turbulen yang menuntut kemampuan adaptasi dari siapa saja untuk bisa tetap eksis dalam jalur profesi yang ditekuni.
Dalam kontelasi perubahan demikian maka tugas seorang leader untuk memastikan organisasi berubah sesuai dengan kebutuhan untuk menanggapi ancaman, peluang, dan perubahan lingkungan. Artinya perubahan itu menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi dari waktu ke waktu tanpa henti dan tanpa batas.
Para pemimpin yang efektif harus menemukan cara untuk mempromosikan kreativitas dan inovasi, khususnya di departemen yang paling membutuhkannya. Sebagai contoh, beberapa organisasi, seperti rumah sakit, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba, mungkin perlu sering mengubah kebijakan dan prosedur, dan pemimpin dapat mempromosikan kreativitas di antara pekerja administrasi secara terus menerus.