Dipastikan, tidak ada seorang pun ingin menjadi seorang follower yang alienated, tapi ingin menjadi seseorang yang  effective follower dalam sebuah perusahaan maupun di dalam komunitas. Namun demikian, kenyataan bicara lain, sebab setiap orang bisa jadi tidak seperti yang dipikirkan dan sangat berbeda.
Ilmu kepemimpinan mengelompokan 5Â style follower yang sesungguhnya, yaitu:
Satu, alienated follower. Pengikut yang terasingkan percaya bahwa pemimpin mereka tidak mengenali atau menggunakan talenta mereka secara penuh.
Kedua, conformist follower. Gaya pengikut yang menunjukkan sikap tulus dan percaya penuh dengan menyerahkan diri mereka kepada anggota tim yang lain dan para pemimpinnya, sehingga ketika diberikan tugas dan tanggung jawab mereka akan langsung menjalankannya tanpa bertanya apa atau mengapa.
Ketiga, pragmatic survivor follower. Pengikut yang selalu taat pada peraturan, dan tidak menggunakan perasaan sebagai alat pertimbangan dan penilaian serta mereka hanya mengikuti ketentuan yang berlaku dalam organisasi atau komunitas.
Keempat, passive follower. Pengikut yang pasif percaya bahwa organisasi tidak menginginkan ide-ide mereka dan apa yang dilakukan pemimpin adalah sekehendak pemimpin itu sendiri, tidak memedulikan apa yang menjadi perhatian mereka.
Kelima, effective follower. Pengikut yang efektif adalah pemikir independen dan kritis dalam organisasi yang bersikap sama terhadap semua orang tanpa mempedulikan posisi dalam organisasi itu. Memiliki keberanian untuk memulai perubahan dan berani mengambil risiko demi memberikan yang terbaik bagi organisasi.
Kelima bentuk gaya follower ini mempunyai dampak yang berbeda-beda bagi tercapainya tujuan organisasi, sedemikian rupa sehingga pemimpin harus memiliki pemahaman yang obyektif keseluruhan follower-nya.
16 Pertanyaan: Memeriksa gaya follower
Bagi seorang leader penting memiliki informasi akurat tentang gaya para follower-nya, semua karyawan yang barada di bawah kendalinya. Sebab, dengan mengerti siapa yang dipimpinnya akan mudah baginya mengefektifkan peran sebagai pemimpin demi mewujudnyatakan target maupun tujuan perusahaan.