Sederhana saja, selaian Agustus menjadi bulan sakral bagi negeri ini, tetapi warna merah mengingatkan seluruh rakyat republik ini bahwa merebut kemerdekaan pada tahun 1945 adalah pertumpahan darah, pertaryngan nyawa, hidup atau mati, keganasan terhadsap kemanusiaan yang harus terus menerus diingat, diperingati dan diresapi oleh seluruh generasi yang masih hidup.
Pekikan merdeka bagi negeri ini, harus terus diteriakan. Tidak saja hanya Agustus setiap tahun, pun hanya tanggal 17 Agustus saja, tetapi diseluruh waktu sepanjang tahun, pekikan merdeka, merdeka dan merdeka !. Sebab, sekali merdeka tetap medeka. Jangan sampai sekali merdeka, tetapi akan dijajah kembali dan menjadi tidak merdeka.
Pekikan "Merdeka" tidak saja membakar semangat melawan penjajahan 76 tahun silam, tetapi juga membakar semangat bangsa uini untuk menjaga kepemerdekaan, memajukan bangsa ini, menyatukan gerak langkah, hati dan pikiran, dan terus bersaing untukmengantar negeri ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain.
Harus disadari sungguh-sungguh bahwa kata merdeka merupakan satu-satunya jargon, istilah, konsep yang bisa menyatukan bangsa ini dari keragaman yang sangat tinggi.Â
Tidak ada kata lain yang bisa menggantikan kata merdeka itu untuk mengingatkan semua orang bahwa negeri ini jauh lebih penting kemerdekaan ketimbang kepentingan pribadi atau ego kelompok dan etnis tertentu maupun partai politik tertentu.
76 tahun negeri ini sudah merdeka, dan akan terus merdeka tahun demi tahun kedepan tanpa batas. Sebab, sekali merdeka tetap merdeka. Merdeka untuk segala aspek kehidupan dalam bingkai kokoh yang disebut dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selamat berulang tahun kemerdekaan Indonesia-ku, NKRI harga mati, Sekali merdeka tetap Merdeka !
YupG, Selasa, 17 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H