Pandemi Covid-19 sudah 15 bulan terjalani dan kemungkinan besar akan terus berlanjut entah berapa lama lagi. Banyak perubahan dialami oleh setiap orang, komunitas, bahkan masyarakat suatu negara yang memaksa perilaku sesuai protokol kesehatan.Â
Tidak hanya perubahan, tetapi juga telah menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan hingga menjadi paranoid bagi dunia usaha yang babak belur terpapar oleh pandemi virus corona yang unik ini.
Implementasi protokol kesehatan memaksa diterapkannya apa yang dikenal dengan WFH (Work From Home), bagi sebagian besar karyawan dalam dunia usaha dan dunia industri.Â
Tak terkecuali, semua lembaga pendidikan nyaris 100% dengan penerapan pembelajaran jarak jauh atau proses pembelajaran secara daring alias online untuk seluruh jenjang pendidikan.
Ketakutan si Bos
Penerapan WFH telah menciptakan situasi yang tidak nyaman bagi semua pihak. Bahkan ketakutan itu begitu terasa, tidak saja bagi si karyawan tetapi juga bagi perusahaan, pada para manajer dan pimpinan dalam perusahaan pun organisasi sosial dan lembaga-lemabaga lainnya.
Dari sisi perusahaan, para manajemen memiliki ketakutan tersendiri ketika dia harus terus membayar kompensasi bagi tenaga  sementara tidak bisa dikendalikan secara langsung apa yang dilakukan oleh si karyawan dalam jam kerja yang sudah ditetapkan. Mungkinkah si pekerja betul-betul melakukan semua pekerjaannya dalam rentang jam kerja?
Ketika WFH merupakan model baru dalam dunia kerja harus diakui bahwa, terlepas dari keberhasilan yang didokumentasikan dari banyak program kerja jarak jauh, beberapa bos perusahaan tetap khawatir bahwa mengizinkan katyawannya untuk bekerja dari rumah akan merugikan bisnis mereka.Â
Mereka takut kehilangan kontak, kehilangan produktivitas, dan kehilangan kendali. Meskipun rasa takut dapat melindungi orang dari bahaya, rasa takut juga terkadang membuat mereka menghindari risiko kecil yang dapat menghasilkan imbalan besar. Seperti halnya dengan membangun tim virtual yang kuat.
Dalam artikelnya berjudul Fears Your Boss Might Have About Remote Work, Greg Kratz mengidentifikasi ada 8 hal yang menjadi ketakutan seorang Bos ketika karyawannya bekerja dari jarak jauh, atau WFH, yaitu :
- Karyawan jarak jauh tidak akan benar-benar bekerja.
- Ini alasan untuk nongkrong di pantai atau melakukan pekerjaan rumah.
- Tidak mungkin untuk melacak produktivitas.
- Pekerja jarak jauh tidak akan berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan rekan satu tim mereka.
- Keamanan informasi akan menjadi masalah.
- Pekerjaan jarak jauh adalah proposisi semua atau tidak sama sekali.
- Klien tidak akan menganggap serius perusahaan tanpa kantor yang mewah.
- Budaya dan kolaborasi perusahaan akan terganggu jika para pekerja tidak berada di kantor bersama.