Berita jatuhnya pesawat Sriwijaya Air penerbangan Jakarta ke Pontianak bagikan disambar petir. Berita di siang hari kemarin sungguh mengejutkan dan nyaris tidak percaya. Suasana tahun baru yang masih terus berlangsung seakan diinterupsi oleh jatuhnya pesawat ini dan "mungkin" semua penumpang dan kru meninggal dunia.
Ini berita "tragis" bagi keluarga korban yang ada di dalam pesawat naas itu. Antara percaya dan tidak percaya bahwa peristiwa ini kenyataan atau hanya mimpi di hari siang bolong. Berita yang memilukan nan menyayat hati ketika anggota-anggota keluarga yang di kasihi ada dalam pesawat
Seperti diberitakan Sriwijaya Air kode penerbangan SJ 182 rute Cengkareng Jakarta menuju Pontianak jatuh antara pulau Laki dan Lancang kawasan pulau-pulau 1000 hanya 4 menit setelah take off dari bandara Soetta. Ada 56 orang penumpang, dengan 46 dewasa. 7 anak-anak dan 3 orang bayi. Kemudian 1 orang pilot, 1 orang co-pilot dan 4 orang pramugari. Sebuah penerbangan dengan prokes pandemi covid-19, sehingga penumpang hanya 50% saja.
Berita ini sungguh sangat sulit diterima sebagai sebuah kenyataan oleh Yaman Zai. Seorang bapak yang tinggal (bekerja) di Pontianak, Kalimantan Barat sedangkan keluarganya, istri dan anak-anaknya) di tinggal di daerah Bekasi. Pada hari Sabtu naas kemarin, 9 Januari 2021, istri dan ke tiga orang anaknya berada dalam tubuh pesawat Sriwijaya Air dan menjadi korban bersama dengan penumpang dan kru lainnya.Â
Ini sebuah kenyataan pahit  yang harus diterima Yaman Zai, seorang yang merantau dan bekerja di wilayah Kalimantan Barat demi orang-orang yang dikasihi dan disayanginya, istri dan ketiga orang anak-anaknya. Keadaan yang sangat sulit untuk diterima dengan akal sehat. Dan sejumlah tanya yang akan terus berkecamuk dalam pikiran Yaman Zai ini.
Bahkan mungkin pertanyaan-pertanyaan yang terus mengalir dalam hati dan pikirannya menjadi lingkaran yang terus menyertainya dan hanya waktu yang akan memberikan jawaban yang pasti kepada beliau.Â
Saya tidak dalam posisi bisa memberikan jawaban tentang mengapa dan mengapa, oh mengapa menimpa keluarga Yaman Zai.
Saya hendak menyatakan duka yang mendalam buat Yaman Zai atas peristiwa ini. Saya turut mendoakan agar Yaman Zai mendapatkan penghiburan dan kekuatan dalam iman kepada Tuhan dalam Yesus Kristus yang memiliki hidup dan kehidupan ini.
Saya berduka, Anda juga berduka bahkan negeri ini turut berduka mendalam atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air ini dengan 62 orang di dalam pesawat yang menjadi "korban".
YupG. 10 Januari 2021