Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salib Tidak Menyelamatkan, Mengapa Anda Takut?

16 Agustus 2020   17:06 Diperbarui: 16 Agustus 2020   17:55 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DSKS atau Dewan Syariah Kota Surakarta melakukan protes atas logo peringatan ulang tahun Republik Indonesia ke-17 karena mereka menilai mirip maupun menyerupai tanda salib di dalam rangkaian logo yang di dominasi oleh warna merah itu. Protes yang dilancarkan oleh DSKS ini menjadi viral di dunia maya, media sosial karena di sana ada pro dan kontra.

Aksi yang dilakukan oleh Ormas ini mengingatkan publik peristiwa bulan Januari 2019 setahun yang lalu. Juga oleh DSKS melancarkan aksi demo di kantor Balai Kota Surakarta sebagai akibat dari pembuatan ornamen di jalan depan balai kota yang juga dianggap menyerupai salib bila dilihat atau difoto dari atas. Dan karenanya warga merasa terganggu dan resah  karena itu dianggap gambar salib.

Artikel ini tidak akan membahas tentang logo peringatan hari ulang tahun ke-75 RI, dan juga tidak mengulas ornamen jalan di depan kantor balai kota Surakarta itu. Tetapi hendak merefleksikan makna salib bagi kehidupan orang kristen dalam konteks memaknai HUT 75 RI. "Jangan pernah takut kepada salib itu, karena sesungguhnya salib itu tidak menyelamatkan hidup Anda".

Salib itu Simbol.

Salib merupakan sebuah bentuk simbol yang banyak digunakan dalam lingkup komunitas kristiani, warga gereja atau semua yang merasa dan memilih jalur iman percaya hanya kepada Yesus Kristus saja dan bukan yang lain. Sangat bisa dimengerti ketika seseorang menggunakan tanda salib, maka asosiasi pikiran orang bahwa "si pemakai salib ini pasti orang kristiani". Walaupun itu belum tentu benar adanya. Karena sangat mungkin ada banyak orang yang menggunakan salib tetapi iman kepercayaannya tidak kepada Yesus Kristus.

Sebaliknya juga demikian, bahwa ada warga gereja tetapi tidak memakai simbol-simbol salib itu. Bahkan, bisa saja ada banyak orang Kristen yang sangat minim menggunakan salib sebagai simbol dalam hidupnya. Baik di rumah maupun di tempat pekerjaan atau di kendaraan yang di miliki misalnya.

tribunnews.com
tribunnews.com
Artinya, salib sebagai simbol yang dipakai tidak memiliki "makna" apa-apa kecuali sebagai "hiasan" atau "sebuah gambar" saja. Tidak lebih dari itu. Kecuali, bagi se seorang yang memakainya merasa lebih nyaman, lebih percaya diri, atau lebih sempurna ketika salah satu bentuk salib yang dimiliki dikenakannya.

Jadi, mengapa Anda harus takut hanya kepada gambar atau ornamen yang menyerupai salib? Aneh sekali, sebab arnamen itu sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi hendak menakut-nakutin Anda yang melihatnya. Sebaliknya juga demikian, se seorang tidak perlu merasa terlalu nayman, damai atau hidup serasa berada di surga hanya gara-gara memiliki dan membawa-bawa sebuah salib.  Karena sebuah salib tidak akan mampu menyelamatkan jiwa Anda.

Salib Tidak Menyelamatkan

Saya mempunyai sahabat yang sangat baik beragama Kristen, dia sama sekali tidak suka memakai simbol salib. Walaupun demikian saya anggap dia se orang teman kristen yang baik, kendati sangat kritis tentang kekritenan, tetapi ikut menjadi pelayan di gereja yang diikutinya. Sahabat saya ini memiliki pemahaman tentang salib itu adalah "simbol neraka, bahkan simbol dosa" dan karenanya tidak perlu dibawa kemana mana.

Saya memahami apa yang dirasakan oleh sahabat ini. Karena sesungguhnya, simbol salib itu sangat kental dengan Yesus Kristus yang harus disalibkan di bukit Golgota hingga harus mati dan dikuburkan, sama seperti manusia pada umumnya yang harus mati dan dikuburkan juga. Sehingga, simbol salib dengan Yesus Kristus yang disalibkan, mempertegas bahwa "kematian Yesus di kayu salib sebagai pintu akhir untuk menebus dosa umat manusia agar bisa mendapat tempat di kerajaan surga". 

Bila manusia melihat salib, maka dia memahami dosa sudah dibayar lunas dengan pengorbanan sang Kristus di kayu salib itu. Dan dengan demikian, setiap orang yang meyakini dan mempecayainya akan memperoleh keselamatan hidup, dan masuk ke kehidupan yang abadi nan kekal. Jadi, hanya bagi mereka yang mempercayai dan mengimani tentang jalan keselamatan yang sudah dilakukan dalam diri Yesus Kristus itu. Dan bagi yang tidak meyakini dan mempercayainya tidak memiliki efek dan makna sama sekali.

Salib yang digambarkan itu secara harafiah tidak akan menyelamatkan setiap orang. Karena sesungguhnya, yang membuat Anda memperoleh keselamatan itu adalah iman percaya Anda kepada Yesus Kristus sebagai sebagai Juru Selamat hidup yang kekal. Dan karenanya, Anda tidak harus memiliki simbol salib, apalagi membawa-bawa salib kayu atau salib besi, atau salib emas, bahkan gambar salib di dalam saku dan dompet Anda. Karena yang lebih penting dan utama adalah "iman percaya Anda kepada Yesus kristus Juru Selamat".

Salib, Simbol Pengorbanan Total

Apa yang dilakukan oleh Yesus Kristus yaitu menderita, disiksa, dihina, disalibkan dan mati serta dikuburkan merupakan proses pengorban yang menyeluruh, totalitas dan tuntas untuk menyelamatkan umat manusia dari kehancuran karena pelanggaran dan dosa yang diperbuatnya melawan kehendak Allah sendiri. 

Yang dikerjakan oleh Yesus Kristus merupakan mision imposible dalam kacamata manusiawi, duniawi. Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia, dikerjakan oleh Allah sendiri melalui caraNya sendiri. Yang tidak bisa dimengerti oleh pikiran dan akal budi manusia. 

Kecuali hanya dengan iman yang benar, teguh dan totalitas juga. Tanpa memiliki iman yang benar, Anda tidak pernah mampu memahami karya penyelamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus di dalam kehidupan manusia. Dan itu sebabnya pula, hanya dengan imanlah manusia bisa diselamatkan dari kehancuran dalam dunia yang fana ini.

Indonesia yang hari-hari ini memperingati ulang tahun kemerdekaan ke-75, memiliki makna hakiki dalam konteks pengorbanan yang sudah dilakukan oleh para pahlawan bangsa dan negara ini. Sehingga bebas dari penjajahan oleh negara lain, Belanda dan Jepang. Tanpa pengorbanan yang totalitas, niscaya Republik Indonesia ini merdeka.

Dan karenanya, tidak ada alasan bagi generasi sekarang untuk tidak meyakini perjuangan para pahlawan bangsa ini dengan menjaga, memelihara dan mengembangak nilai-nilai dasar komunitas nusantara ini seperti yang tertuang dalam Pancasila, UUD45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Di luar itu, hanya dari pengacau, pambawa dosa dan kehancuran bagi masa depan dan keselamatan bangsa besar ini.

Dirgahayu RI ke-75, Merdeka, Mwerdeka dan MERDEKA!

Yupiter Gulo, 16 Agustus 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun