Situasi ini semakin menjadi problem ketika sistem sumberdaya yang dimiliki semakin terbatas. Pulsa atau kuota internet yang habis terkuras, jaringan yang putus sambung sepanjang hari, bahkan beberapa jaringan bisa mati berhari-hari. Juga kemampuan peralatan yang digunakan semakin terbatas dengan aplikasi yang semakin banyak dan butuh kapasitas peralatan yang memadai.
Ada 1001 kisah baik yang menyenangkan tetapi terutama yang memilukan dianatara para siswa maupun para guru dan dosen. Tetapi the show must going on, belajar harus terus berjalan, walaupun wabah ini terus merajalela.Â
Sejumlah mahasiswa saya dan teman sejawat, ketika saya menanyakan apa yang dirasakan selama hampir dua bulan? Maksud saya, apakah kalian merasa merdeka dalam situasi ini? Hampir semua menjawab dengan nada bercanda : "Merdeka apa?", "Apanya yang merdeka?", "Ini sih bukan merdeka, tetapi terpenjara".
Betul juga pikir saya. Apakah terpenjara atau merdeka selama belajar di rumah?
Mungkin diawal proses penerapan kuliah daring merasa disana ada kemerdekaan, karena seakan akan tidak ada yang mengontrol selain diri sendiri. Itu benar dan tepat. Tetapi, apakah itu pemahaman tentang kemerdekaan dalam proses pembelajaran?Â
Sejalan dengan terobosan yang ditawarkan dan hendak diimplementasikan oleh Mas Menteri Nadiem Makarim dengan tagline "Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka". Mungkinkah pintu masuknya dengan pola proses pembelajaran daring yang sudah berjalan selama hampir dua bulan ini. Pandemi Covid-19 seakan berkah bagi sistem pendidikan dalam mimpi Jokowi dengan Mas Menteri Nadiem untuk implementasikan terobosan Belajar Merdeka dan Kampus Merdeka. Artinya, tidak harus menunggu selesainya wabah virus corona baru dimulai. Tapi, saatnyalah merdeka belajar diterapkan, daripada terpenjara diu rumah.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2020.
Yupiter Gulo, 2 Mei 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI