Pandemi virus corona atau COVID-19 telah membawa perubahan yang sangat ekstrim dalam tatanam ekonomi secara global dan menyentuh nyaris hampir semua negara di seluruh dunia mengalami akibat yang ditimbulkan oleh penyebaran virus yang masih terus dicari vaksin pembunuhnya.
Kendati China sudah "agak pulih" sebagai negara awal mula munculnya wabah virus aneh ini, dan terus menyebar ke seluruh dunia dengan terus menginfeksi siapa saja yang bersentuhan denganya, dan juga korban yang terus menerus bertambah, tetapi "kekacauan" di bidang ekonomi tidak bisa dihindari.
Social distancing dan physical distancing yang sementara dianggap paling ampuh menghentikan penyebaran virus ini dan menguruangi jatuhnya korban, namun disisi lain membawa dampak maha dahsyat dalam bidang perekonomian negara. Karena Work from Home menyebabkan terhentinya banyak kegiaatan ekonomi. Ketika orang tidak lagi bepergian kemana-mana, maka kegiartan ekonomi dan bisnis bukan saja terhenti tetapi lumpuh.
Sebutkan saja sektor industri pariwisata yang lumpuh total, dengan seluruh jaringan bisnis yang terakit juga menjadi lumpuh. Mulai dari bisnis travel agent, penerbangan, hotel, transportasi, dan semua jejaringnya menjadi lumpuh total. Dan akibatnya pengangguran yang tidak bisa dihindari yang memiliki multi efek dalam kegiatan perekonomian dan bisnis.
Dikutip dari sejumlah sumber yang sangat luas dipublikasi, secara global bidang-bidang usaha yang sangat terpukul dan menderita kerugian luar biasa mencakup 8 bidang yaitu :
- Pariwisata
- Penerbangan
- Automotif
- Konstruksi dan real estate
- Manufaktur (yang tidak penting)
- Jasa keuangan
- Lembaga pendidikan
- Minyak dan gas
Kedepalan area binsis ini yang sangat merasakan kerugian akibat wabah virus corona ini. Harus menanggung overhead cost yang tidak sedikit, sementara cashflow yang menjadi darah kehidupan perusahaan terpaksa terhenti. Oleh karena itu, sangat mungkin mereka akan melakukan rasionalisasi untuk lay-off karyawannya. Kalau tidak PHK mungkin dirumahkan.
Bagi perusahaan mungkin agak tertolong, tetapi efek selanjutnya yang tidak mudah. Ketika karyawan ini tidak memiliki cukup penghasilan karena di PHK atau dirumahkan, maka akan bermutiefek ke sektor usaha dan ekonomi lainnya.
Tanpa terobosan dari pihak pemerintahan dan dunia usaha serta dunia industri, maka situasi ini akan semakin memburuk dan sangat mungkin kondisi ekonomi global akan berada pada titik yang membahayakan. Tentu saja, apabila vaksin untuk virus corona ini bisa segera ditemukan, dan atau ada cara efektif untuk mencegah habis-habisan penyebarannya, maka sektor bisnis bisa segera pulih kembali.
Walaupun demikian, krisis tidak selalu membawa petaka, sebab di setiap krisis selalu saja ada peluang baru yang muncul dan menjadi sektor bisnis yang dikelola untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi sesegera mungkin.
Secara global pula, ada 6 sektor bisnis yang memiliki prospek menarik dan menantang untuk dicemati. Ke enam sektor bisnis tersebut adalah :
- Medical supplay dan service
- Food processing dan retail
- Personal dan healtcare
- Informasi, Komunikasi dan Teknologi
- E-commerce
- Agriculture
Menarik untuk dicermati ke enam sektor usaha diatas menjadi jawaban kebutuhan masyarakat dalam masa penyebaran Covid-19, maupun untuk kedepan sebagai kelanjutan pola hidup bersih sebagai salah satu cara memiliki imun tubuh yang kuat dan melawan infeksi virus corona.