Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tidak Berguna Meributkan Istilah, Indonesia Bersatu Memilih PSBB

2 April 2020   09:37 Diperbarui: 2 April 2020   18:42 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.kompas.com

Kematian yang sudah terjadi sebagai akibat Covid-19, dan cara penyebarannya yang masih "misterius", serta belum ada obat yang tepat untuk mematikan virus ini, menjadi faktor yang mendorong masyarakat untuk tidak bermain-main dengan semua protokol yang sudah ditetapkan opleh pemerintah. Baik pusat maupun daerah dan wilayah.

Mempersoalkan Istilah Tidak Berguna

Di berbagai media dan forum, banyak sekali diskusi tentang istilah terkait dengan lockdown sebagai jalan terbaik mencegah penyebaran virus corona. Diskusi yang terjadi semakin bias dan nampak tidak ada gunanya, karena tidak menjadi konkrit melawan virus ini. Dan malah sebaliknya, mencipatkan berbagai friksi ditengah-tengah publik. 

Tak hanya itu saja, bahkan nuansa dan bau kepentingan politik ditengah-tengah wabah Covid-19 tidak bisa dihindari. Mengail di air keruh, mungkin itu yang cocok menggambarkan perdebatan tentang berbagai istilah yang muncul saat ini. Seperti darurat kesehatan, darurat sipil dan darurat militer. Ini menjadi area yang sangat tidak produktif untuk mendorong publik bersatu melawan virus ini.

Barangkali pesan bijaknya adalah hentikan perdebatan tentang istilah yang digunakan memberantas pandemi Covid-19 ini. Karena sama sekali tidak ada guna dan manfaatnya. Dan malah lebih banyak mudaratnya ketimbang hasil positifnya. Juga saatnya menghentikan membanding-bandingkan Indonesia dengan negara lain. Belajar dari negara lain boleh dan bagus, tetapi membandingkan untuk melemahkan semangat bangsa ini, lebih baik dihentikan saja.

Lebih berguna untuk mendukung habis semua keputusan Presiden untuk mencegah wabah virus ini. Dengan segala kelemahan dan kekurangan, harusnya setiap masyarakat, kelompok berinisiatif dan berimprovisasi secara positif dan produktif untuk implementasi pilihan PSBB yang sudah diputuskan oleh Presiden RI.

Kalau jujur kita mengakui, ada banyak kemajuan yang berarti ditengah-tengah masyarakat dalam menjalankan work from home, learning from home dan praying from home. LIhat saja berapa juta siswa dan mahasiswa serta karyawan lembaga pendidikan yang sekarang beraktivitas di rumah saja. Belum lagi karyawan pemerintahan, dan juga sejumlah karyawan perusahaan. 

Ini menjadi fakta yang harusnya menjadi sumber kekuatan untuk tidak undur lagi dalam mendukung kebijakan PSBB yang sudah ditetapkan oleh Presiden RI.

Semoga badai Covid-19 segera berlalu!

Yupiter Gulo, 2 April 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun