Ketika virus corona ini masih belum begitu jelas asal-usul penyebabnya, dan juga masih belum ditemukan secara pasti obat yang mampu menyembuhkan, maka sangat mudah informasi menjadi bias dimana-mana.Â
Para awak media, wartawan dan jurnalis menjadi ujung tombak dalam melawan semua isu yang tidak tentang wabah virus COVID-19 ini.
Dengan kampanye media sosial bertajuk "be ready for COVID-19" atau "bersiaplah melawan COVID-19", petinggi WHO bertarget dan memaksakan setiap orang untuk aman, cerdas, dan terinformasi. Diharapkan menjadi kampanye dan target semua negara di dunia.
WHO merumuskan masalah kuncinya adalah semakin kencangnya ancaman ketakutan, bahkan ketakutan akut yang disarankan oleh masyarakat dunia. Dan untuk itulah maka setiap negara dan orang harus memanfaatkan kesempatan untuk memperkuat sistem kesiap-siagaan pada risiko terjelek.
Sesungguhnya ketakutan itu sesuatu yang normal yang dapat dikelola dan dimoderasi dengan cara-cara yang jitu dan efektif, seperti kampanye melalui media sosial yang nyaris hampir semua orang saat ini mengakses semua informasi terbaru melalui akun media sosial yang dimiliki. Bahkan bisa saling berinteraksi secara langsung dengan siapa saja dari belahan dunia mana saja.
Pesannya adalah, bila Anda mulai ketakutan maka jangkau setiap orang yang ada disekitar Anda dan cari tahu apa rencana tanggap darurat bencana yang tersedia di lingkungan dan komunitas yang ada serta berusaha menyesuaikan diri dengan cepat sesuai kebutuhan.
Virus corona yang masih misterius ini, sebenarnya masih banyak yang kita tidak tahu, tetapi setiap hari kita bisa belajar lebih banyak, dan dapat bekerja sepanjang waktu untuk mengisi kekosongan dalam pengetahuan tentang virus ini. Â
Sebab pada akhirnya, seberapa mematikan virus ini tergantung tidak hanya pada virus itu sendiri, tetapi juga pada bagaimana kita menanggapinya. Â Virus ini memang penyakit serius, tidak mematikan bagi kebanyakan orang, tetapi corona bisa membunuh.
Kita semua bertanggung jawab untuk mengurangi risiko infeksi kita sendiri, dan jika kita terinfeksi, untuk mengurangi risiko menulari orang lain. Ada sesuatu yang bisa kita semua lakukan untuk melindungi orang yang rentan di komunitas kita.Â
Dan hanya solidaritas yang super kuat mampu menghadang penyebaran virus corona ini. Karena sesungguhnya, virus corona ini bukan untuk keselamatan orang perorangan, atau hanya satu atau dua negara saja tetapi keselamatan nyawa bagi umat manusia di muka bumi ini.
Pendekatan Kolektif, Koordinatif dan Komprehensif