Organisasi kesehatan dunia WHO meluncurkan sebuah gerakan untuk melawan epidemic wabah virus corona di seluruh dunia dengan kampanye media sosial yang di sebut sebagai "Be Ready for COVID-19" sebagai bukti semakin seriusnya virus corona ini dan harus harus dihadapi dengan cepat, bersama saling bergandengan tangan seluruh negara di dunia ini.
Dilansir dari lamannya WHO, peluncuran kampanye media sosial "be Ready for COVID-a9" disampaikan oleh Direktur WHO pada hari Kamis 5 Maret 2020 di kantor pusatnya. Kampanye ini hendak menjelaskan "kekhawatiran dunia" akan terus menyebarnya virus corona ini ke seluruh negara yang ada di dunia.Â
Kendati pertumbuhan kasusnya melambat, terutama di daratan China, tetapi negara-negara yang melaporkan sudah terinefeksi virus cirona ini, terus saja bertambah dari hari ke hari.
Sebuah laman yang secara live terus melaporkan perkembangan wabah virus corona ini, woldometer, menginformasikan update data per Jumat 6 Maret 2020 pukul 10.34, virus corona ini sudah menyentuh dan masuk ke 93 negara, dan yang melaporkan ke WHO ada kasus di negaranya. Artinya, sudah mencapai sekitar 48% dari 193 negara yang ada dalam daftar badan dunia PBB. Nampaknya angka ini terus bertambah dari hari ke hari.
Sementara jumlah kasus hingga pagi ini telah menyentuh angka 98.860 kasus, di dalamnya sudah ada 3.390 kasus yang meninggal dunia. Tetapi berita bagusnya, ada 55.807 kasus yang sembuh, dan masih ada sisa sekitar 39.663 kasus yang aktif dan sedang dalam proses penangan.
Kematian yang terajadi dalam 24 jam terakhir sebanyak 33 kasus, dan sebagian besar terjadi di China sebanyak 30 kasus, Amerika Serikat sudah ada 2 kasus dan di Belanda sudah terjadi satu kasus meninggal.
Kampanye Media Sosial : Be Ready for COVID-19
Dalam pidato petinggi WHO secara khusus memberikan apresiasi dan terima kasih kepada semua jurnalis yang telah sangat berperan dalam ikut melawan wabah virus corona ini.Â
"Pertarungan melawan desas-desus dan informasi yang salah adalah bagian penting dari pertempuran melawan virus ini. Kami mengandalkan Anda untuk memastikan orang memiliki informasi akurat tentang ancaman yang mereka hadapi, dan bagaimana melindungi diri mereka sendiri dan orang lain", demikian Direktur WHO menegaskan.
Penegasan ini sungguh mewakili situasi konkret yang sedang terjadi dan dihadapi oleh seluruh dunia tentang isu wabah virus korona ini. Betapa tidak, dalam era digital dan maraknya media sosial, maka banjir bahkan lautan informasi itu begitu mudah menenggelamkan dan mengacaukan persepsi dan pikiran publik.