Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minggu Adven Menjadi Kesempatan untuk Memantaskan Diri

8 Desember 2019   08:01 Diperbarui: 24 Desember 2019   09:57 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://renunganlenterajiwa.com/2019/03/29/doa-orang-berdosa-renungan-sabtu-30-maret-2019/

Itu artinya, bahwa masa adven, masa persiapan dan penantian kelahiran Sang Anak, menjadi kesempatan untuk memantaskan diri. Betul,setiap orang harus memantaskan diri, melayakkan diri untuk berjumpa dengan Sang Kristus Yesus yang akan mengubah hidupmu secara total. Karena, sesungguhnya, hanya mereka yang pantaslah yang bisa jumpa dengan Sang Anak. Hanya mereka yang sudah mempersiapkan diri yang pantas bertemu muka dengan Sang Anak Juru Selamat itu.

III.

Mengapa harus memantaskan diri selama masa adven berlangsung? Karena sesungguhnya kehidupan manusia di dunia yang fana ini penuh dengan dosa, pelanggaran akan kehendak dan tinta Allah sendiri. Yang dilakukan nyaris tiada henti setiap hari, bahkan setiap saat. Dengan pikiran sendiri, perkatan, sikap, dan perbuatan yang tidak selalu seturut dan mencerminkan pesan Allah kepada manusia.

Hendaknya setiap orang bertanya selalu, pantaskah atau layakkah diri ini berjumpa dengan Allah. Pantaskan hidupku ini dipulihkan oleh Sang Anak Juru Selamat? 

Kata kuncinya ada disana. Yaitu hendaknya setiap orang melakukan perenungan habis-habisan, secara total dan menyeluruh tentanh sepak terjang hidup yang dijalani selama ini, paling tidak selama setahun berjalan dan akan berakhir tahun ini. Dan lihat, disana akan nampaknya bahwa sesungguhnya diri kita, diri Anda tidak layak berjumpa Allah. Tidak pantas untuk diselamatkan. 

Kini kesempatan sudah dibuka, minggu adven sudah dimulai, dan saatnya untuk membersihkan diri, memantaskan diri agar saat natal tiba, Anda akan penuh sukacita menyambutnya, karena Anda pantas dan layak untuk dipulihkan.

Dan orang yang siap dipulihkan adalah mereka yang hidup penuh sukacita, damai dan kegembiraan yang terus menularkan hal itu kepada orang lain, kepada sesama, kepada lingkungannya. Dan akan menampak dalam keseharian hidup yang dijalani.

IV.

Salah satu arena pembersihan diri yang mendesak dilakukan oleh setiap orang pada zaman ini adalah ketika menjalani hidup penuh penuh ego, mementingkan diri sendiri. Hanya fokus pada perjuangan memenuhi kepuasan pribadi, mimpi pribadi sedemikian sehingga tidak peduli dengan lingkungan sekitar, mulai dari dalam rumah tangga, pekerjaan dan masyarakat luas.

Lebih parah lagi, demi memuaskan ego sendiri, rela menghancurkan orang lain. Atau kalau tidak menghancurkan orang lain, tetapi membiarkan orang lain dalam kehancuran sendiri. Cuek bebek dan sikap "emangnya gue pikirin".

Perubahan teknologi informasi, komunikasi, media sosial, dan se-abreg kemudahan yang saat ini dialami oleh setiap orang menjadi penyebab utama mengapa manusia menjadi terasing dengan dunia sekitarnya. Menjadi tidak peduli dengan sesamanya. Hubungan utama hanya di dalam dunia maya, dan sangat minim dunia nyata. Hidup manusia menjadi rusak dan hancur, sehingga perilaku menyimpang marak dimana-mana dan membawa pola kehidupan yang semu adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun