Siapa bilang menjadi pemimpin itu tidak enak? Anda salah besar kalau mengira berada dalam posisi sebagai pemimpin itu tidak menyenangkan! Karena di sana banyak kemewahan yang akan diraup, dinikmati, dikumpulkan, dan jangan salah, bisa menjadi Jalan menjadi kaya raya.
Bila tidak percaya, coba amati para pemimpin di sekitar Anda, baik yang sedang memimpin maupun yang sudah pensiun dari kepemimpinannya. Mungkin, ada beberapa yang tidak kaya (raya), tetapi sebagian besar mereka meraup banyak kekayaan dan materi.
Berada pada posisi pemimpin, maka segala perhatian akan tertuju pada Anda. Orang yang selalu ditunggu dan dinanti. Seakan tanpa kehadirannya maka segalanya tidak bisa berjalan, tidak berarti bahkan bisa bubar. Pemimpin memang menjadi pengikat semua orang, semua faktor dan menyatu dalam setiap gerak, langkah dan keinginan sang pemimpin.
Pantas saja banyak orang ingin menjadi pemimpin. Bahkan bersaing dan berebut untuk menduduki posisi memimpin. Banyak orang menghalalkan segala cara untuk menjadi seorang pemimpin. Sebab disana Anda selalu ada di puncak, dengan segala kemewahan yang menyertainya.
Membedakan Pemimpin Sejati dari Palsu
Mungkin banyak orang yang tidak menyadari bahwa seseorang yang berada dalam posisi pemimpin tetapi belum tentu dia benar-benar memimpin, atau menjalankan tugas dan peran sebagai pemimpin. Jadi, pemimpin yang tidak memimpin!
Betul, bahwa seseorang berada dalam posisi memimpin karena secara manajerial struktural perannya sebagai pemimpin. Bisa saja sebagai seorang Manajer, Direktur, Komisaris, Menteri, Bupati, Gubernur, bahkan sebagi Presiden. Namun, dalam kenyataan sesungguhnya mereka tidak melakukan tugas kepemimpinan yang benar.
Tidak sulit memahami perbedaan yang dimaksudkan ini. Karena inilah yang membedakan antara pemimpin yang sejati dan bukan sejati atau palsu.Â
Pemimpin sejati artinya seseorang yang melakukan tugas kepemimpinannya secara efesien dan efektif. Artinya mampu mengelola dan menggerakan semua sumberdaya yang ada untuk mewujudkan tujuan bersama yang hendak dicapai.
Pemimpin yang tidak sejati, boleh disebut pemimpin palsu, adalah orang yang berada dalam posisi pemimpin tetapi tidak mampu mengelola dan menggerakkan semua sumber daya yang ada dan tidak pernah mampu mewujudkan dan mencapai tujuan bersama dalam organisasi yang dipimpinnya.
Kalau demikian, bagaimana membedakan pemimpin itu sejati atau palsu? Jawabannya simpel dan sangat praktis tanpa harus mempelajari dan memahami banyak teori, asumsi dan kerangka berpikir yang bisa membuat kepala pusing dan botak tujuh keliling.
Pakar kepemimpinan masa kini, John C Maxwell menunjukkan dengan sangat tegas dan gamblang, yaitu pengaruh. John berkata "jika Anda tidak punya pengaruh, Anda tidak pernah akan dapat memimpin orang lain".