Kemudian isi rubrik opini itu dibeberkan secara rinci "bersih-bersih warisan" 14 (empat belas) BUMN yang merugi, plus berbagai kasus dugaan korupsi yang dilakukan direksi BUMN. Aduh! (seru kesakitan penulis ahli). Belum lagi ulasan ilmiah penulis rubrik itu tentang "Ancaman resesi dan disrupsi".
Maka seruan berbagai pihak usaha Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Maju "Mendobrak BUMN" disambut positif oleh khalayak yang berharap terjadinya perubahan drastis demi menyelamatkan BUMN yang merugi atau yang dirong-rong mafia kejahatan perampasan hak dan keuntungan nilai ekonomis dari negara dan kepentingan rakyat.
Itu sebabnya bisa dimengerti ketika nama seorang Ahok, mantan Gubernur DKI, dan Hamzah Chandra mantan petinggi KPK menimbulkan reaksi keras yang pro dan kontra untuk menjadi pengendali dalam sejumlah BUMN. Yang pro kehadiran dua tokoh ini menjadi petunjuk keinginan publik agar dobrakan tidak main-main tetapi mendasar dan tuntas.
Dalam kajian Ilmu Manajemen Risiko, sudah lama ke empat belas BUMN itu plus satu BUMN sangat dominan dalam bidang energi sesungguhnya masuk dalam kategori "Krisis".
Sebagai warga Indonesia biasa yang berpengalaman dalam makan asam dan garam kehidupan serta ikut menangani manajemen berbagai industri baik Multi National maupun nasional siap untuk berbagi ilmu dan pengalaman agar perusahaan yang terancam jatuh merugi dapat diusahakan mencari solusinya (meskipun sudah ada perusahaan yang diserukan untuk "diamputasi" -- dan memang solusi demikian mungkin adalah terbaik).
Bagi BUMN yang masih "sehat" harus dapat diusahakan tindakan untuk mitigasi risiko secara intehen dengan mengikuti acuan penanganan kepemimpinan yang seharusnya lebih professional dan pembenahan komunikasi efektif. Kedua ilmu bisnis manajemen tersebut menjadi dasar utama agar perusahaan dapat meningkatkan performannya.
YupiterG dan Ludwig Suparmo, 20 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H