Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Safari Prabowo dan Target Posisi Kunci di Ujung Waktu

14 Oktober 2019   20:20 Diperbarui: 15 Oktober 2019   05:51 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari-hari ini dan beberapa hari kedepan ini seorang Prabowo termasuk yang paling "sibuk" untuk melakukan pertemuan dan perjumpaan dengan hampir semua tokoh di republik ini. Dan karenanya, menjadi pusat pemberitaan politik menuju hari pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai RI 1 dan RI 2 pada Minggu 20 Oktober 2019 yang akan datang. 

Jadi, tinggal  6 hari lagi, dan tentu saja menjadi saat-saat yang mendebarkan bagi bangsa ini ketika Jokowi akan mengumumkan susunan Kabinet Kerja jilid II yang akan membawa dan menentukan nasib Indonesia lima tahun kedepan.

Safari politik yang dilakukan oleh Prabowo segera setelah "pesta di Senayan usai", yaitu pelantikan dan pemnagian jatah kursi kepemimpinan di wilayah Senayan, sejumlah lobby, komunikasi politik, pertemuan dan sebagainya menjadi dinamika politik yang sangat menentukan sejumlah keputusan yang akan terjadi.

Walaupun masih penuh dengan misteri dan sarat dengan teka-tekni, tetapi semua langkah yang dilakukan oleh Prabowo memberikan menjelaskan kecenderungan-kecenderungan yang sangat kuat akan seperti apa peta politik di tanah air tercinta ini.

Harus diakui bahwa Prabowo dengan gerbong Partai Gerindanya sangat ulet untuk tetap berjuang hingga titik darah yang penghabisan. Semua langah yang diambil, walaupun kadang susah diduga, tetapi memberikan pemahaman bagaimana seorang Prabowo memberikan kontribusi dalam dinamika politik Indonesia yang tidak boleh dianggap remeh.

Kalah menjadi RI 1 untuk keempat kalinya, tidak menyurutkan semangat Prabowo untuk mengambil posisi penting merebut legislatif. Namun inipun kandas, ketika kalah telak dalam memperebutkan posisi Ketua MPR, yang publik menilai sebagai bagian dari lobi politik pada level tertinggi. 

Menyerahkah Prabowo sampai di legislatif? Ternyata tidak juga. Sebab masih ada kesempatan terakhir untuk memperebutkan salah satu atau salah dua posisi menteri di dalam Kabinet Kerja Jokowi dan M Amin. Nampaknya inilah yang dibaca habis oleh publik dalam sejumlah safari politik yang sedang dikerjakan oleh Prabowo beberapa hari kedepan.

Satu kecenderungan yang sangat kuat bahwa nampaknya Prabowo dengan Parpol Gerindanya akan memilih untuk tidak menjadi oposisi bagi pemerintahan Jokowi untuk periode kedua ini. Dan kalau ini benar adanya, maka dipastikan armada ataupun gerbong kabinet Jokowi akan juga diisi dan diperkuat oleh Prabowo.

Di beberapa media, santer diisukan kalau Prabowo meminta jatah pada posisi  MenHan kepada Jokowi, seperti yang dilansir dari media daring merdeka.com dengan judul berita "Prabowo Ingin Jatah Menhan, PKS Tetap Berdoa Gerindra Pilih Oposisi". Selain itu, Prabowo juga ingin memperkuat pada posisi kementerian di bidang ekonomi  sebagai indikasi dari concern Gerinda selama ini dalam memajukan bangsa ini.

Persoalan posisi menteri apa yang akan didapatkan oleh Prabowo, selain menjadi teka-teki, tetapi juga itu menjadi prerogartif sang Presiden negeri ini. 

Melihat konstelasi komunikasi dan peta politik setelah "pesta usai di Senayan", nampak bahwa Jokowi dan Megawati lebih banyak berdiam dan menunggu, sementara Prabowo begitu sibuk untuk melakukan pertemuan dengan pimpinan Parpol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun