Iklan dan usaha komunikasi verbal maupun melalui public relations harus sanggup "merayu" agar janji muluk kandidat dapat diterima dan dipercaya bagi target khalayak.Â
Dalam usaha propaganda banyaknya keberhasilan juga tergantung dari besarnya budget yang disediakan oleh "paymaster", yang tidak perlu diketahui (sesuai slogan diatas).
Lebih-lebih slogan: Â Ceritakan banyak tentang kebenaran, tetapi jangan ceritakan seluruh kebenaran; disusun agar meyakinkan kelompok target khalayak yang tidak kritis, dan biasanya dari kalangan yang berseberangan, penentang lawan politik, yang memang ingin berbuat apapun bagi kepentingan, kemenangan pihak yang mereka dukung. Propaganda pada umumnya sangat berhasil, baik terhadap mempengaruhi khalayak yang tidak kritis maupun khalayak yang sudah menanam dalam diri mereka keharusan memenangkan agenda politik partai atau organisasi mereka sendiri.
Ilmu Propaganda dicetuskan oleh Edward Bernays (1891 -- 1995), wafat dalam usia 103 tahun, lahir di Wina, Austria, meninggal di Cambridge, Massachusetts, USA. Dikenal sebagai "Bapak Public Relations Amerika", kemudian juga diakui sebagai Bapak Pencetus Propaganda.
Dalam karirnya sangat aktif memajukan perusahaan-perusahaan besar Amerika, termasuk Procter & Gamble, General Electric dan pertama mengiklankan dan meyakinkan wanita untuk merokok melalui kampanye iklan dan public relations untuk merek Lucky Strike.Â
Oleh ahli Public Relations, Scott Cutlip, Edward Bernays dijuluki sebagai berikut: "Bernays was a brilliant person who had a spectacular career, but, to use an old-fashioned word, he was a braggart" (luar biasa istimewa, sekaligus pembual besar!).
Jika diikuti karier di pemerintahan dan dunia politik, sangat luar biasa. Sumbangan Bernays dalam arena politik dunia yang sangat terkenal adalah keberhasilannya menunjukkan bahwa negara India adalah negeri yang paling demokratik di Asia, ketika di tahun 1950 India mau mengadopsi dan memberlakukan Bill of Rights dalam sidang the People's Congress of India, yang mengharuskan adanya kebebasan pers, kebebasan berpendapat, kebebasan berkumpul dan kebebasan mengajukan petisi dalam Konstitusi Republik India.
Karya tulis Bernays yang termasyur adalah Crystallizing Public Opinion (1923) yang dipuji oleh kalangan ahli Public Relations. Sedang buku yang merupakan pionir pandangan faham mempengaruhi massa, yaitu  Propaganda (1928) lebih banyak mendapatkan kritik atas advokasinya untuk "mass manipulation", manipulasi massa!
Beberapa kelompok yang tampaknya terorganisasi pada pertengahan September 2019, di negeri kita tampaknya merasa nyaman berpropaganda.
Banyak komentar dan pendapat di media tentang evaluasi kejadian-kejadian yang bagi sebagian masyarakat umum lainnya dirasakan sangat tidak nyaman.
Bagaimana kita sebaiknya, meninggalkan zona tidak nyaman? Berikut ada beberapa acuan: