Hasil-hasil penelitian memperlihatkan bahwa bahaya rokok elektronik ini lebih banyak dikuatirkan pada anak-anak remaja usia dibawah atau sekitar 20 tahun, ketimbang orang berusia dewasa atau lanjut. Dan tentu saja ini sangat mengkuatirkan generasi muda kedepan sebagai generasi penerus bangsa.
Sebagai contoh kasus adalah di negara bagian Texas USA seorang remaja bernama Tryston Zofeld karena menggunakan vape maka harus menghabiskan waktunya 10 hari menggunakan alat untuk menopang fungsi-fungsi paru-parunya. Puncak dampaknya ketika dia muntah-muntah, dan mengalami penurunan berat badan, demam dan mudah kelelahan tanpa sebab yang jelas.
Memang agak aneh, keadaan seperti pneumonia, walaupun negatif setelah di lakukan CT Scan. Kondisi Tryston semakin memburuk, paru-parunya gagal berfungsi secara mendadak. Ternyata remaja ini menggunakan vape sejak dia ada di kelas 8. Dan tim medis meyakini penyebab dari kelainan paru-parunya.
Remaja ini bersyukur karena bisa ditolong dan merasa kesempatan kedua untuk melanjutkan hidupnya, walaupun harus berjuang memulihkan kondisi fisik yang sangat memburuk selama ini.
Masih banyak kasus lain yang terus bermunculan di kalangan remaja pengguna rokok elektronik ini. Dan pemerintah AS semakin serius mencermati dan berusaha mencegah dampak yang lebih serius dan besar dari penggunaan vape ini dikalangan remaja dan generasi mudanya.
Sangat mungkin, kedepan akan ada pengaturan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan vape ini. Bisa saja pola yang sudah diterapkan di San Fransisco tentang pelarangan atau pembatasan penjualan vape di kalangan remaja dan generasi muda juga akan diberlakukan diseluruh kota di negara negara bagian AS.
Sebab, yang paling berbahaya adalah ketika para pengguna menyalahkan gunakan isi vape itu dengan mengisinya dengan ganja atau narkoba. Dan kalau ini yang terjadi, situasinya akan semakin runyam.
Bagaimana dengan di Indonesia yang nampaknya peredaran dan penggunaan vape ini baik-baik dan lancar-lancar. Apakah juga tidak tindakan pengawasan tentang isi dari vape yang diperjualbelikan melalui media daring atau online.
Belajar dari pengalaman di Amerika Serikat tentang vape diisi dengan ganja, pemerintah Indonesia lebih baik pro aktif untuk mencegah sebelum masalahnya menjadi lebih serius.
YupG. 25 Agustus 2019
Sumber : detik.com