Pasca hasil keputusan MK 27 Juni 2019 tentang sengketa hasil Pemilu 2019, dinamika politik di tanah air semakin membara, tetapi tidak se liar sebelumnya, karena isu politik semakin tersegmentasi dan fokus pada tema utama menuju bulan Oktober 2019 saat pelantikan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2019-2024 dan pelantikan anggota legislatif baru.
Ternyata dunia politik juga tidak ubahnya sebuah medan pertempuran yang penuh dan kaya dengan berbagai intrik yang saling mematikan dan membunuh demi kepentingan dan tujuan masing-masing.Â
Sebagai sebuah medan peperangan, setiap pihak akan melakukan berbagai manuver untuk mencapai targetnya. Dan tidak segan-segan tega mengorbankan orang lain tanpa rasa kemanusiaan.
Nampaknya inilah yang sesungguhnya sedang dialami oleh Prabowo Subianto dengan seluruh "gang" dan koalisi yang selama ini berada dalam kapal yang sama memenangkan kompetisi Pilpres dan Pileg 2019.Â
Ternyata ada penumpang gelap yang membuat Prabowo menjadi sangat kesal dan tentu saja marah tiada terkira. Apalagi kalau dianggap bodoh oleh si penumpang gelap ini, ah, sungguh keterlaluan. Dan karenanya perlu diberi pelajaran yang menyakitkan agar dia sadar dan bertobat.
Adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad yang mengungkapkan tentang si "penumpang gelap" dalam koalisi Prabowo-Sandi, Capres 02 Pilpres 2019.Â
Dan satu persatu, langkah demi langkah akan ditaklukkan oleh Sang Jenderal dengan cara dan strategi "perang" yang memang itu arena keahliannya.
Memang ada banyak betulnya pepatah klasik yang mengatakan semua yang busuk pasti akan ketahuan dari baunya. Artinya semua niat jahat, kotor dan merusak serta menghancurkan bahkan membunuh pasti akan ketahuan. Sepandai-pandai tupai melompat pada akhirnya, jatuh ke tanah juga.
Memang menjadi menarik dan semua orang ingin tahu siapa yang dituding sebagai penumpang gelap dalam koalisi adil makmurnya Prabowo-Sandi itu?
Kendati publik sudah bisa menduga dan bahkan banyak yang sudah tahu siapa dia si penumpang gelap itu, tetapi yang lebih penting adalah indikator dari kelakuan si penumpang gelap ini.
Berdasarkan pengungkapan dari petinggi Partai Gerinda, Sufmi Dasco Ahmad, paling tidak ada 6 indikator kuat yang ditunjukkan oleh "penumpang gelap" dalam kubu BPN Prabowo-Sandi, yaitu:
- Menyudutkan Ketua Umum Partai Gerinda dan posisi Prabowo sebagai Capres 02 selama ini.
- Mengorbankan para pendukung Prabowo-Sandi, bahkan kaum Ulama serta emak-emakpun rela dikorbankan demi sebuah target lain sebagai penumpang gelap dalam kubu Capres 02
- Menginginkan dan membuat agar situasi negara menjadi rusuh dan chaos.
- Kerjaannya mengadu domba terus menerus, bahkan Prabowo dan Gerindranyapun di adu domba
- Tega mengorbankan siapa saja demi target yang diinginkan oleh si penumpang gelap ini
- Melakukan berbagai cara untuk menghalangi rekonsiliasi antara kubu Prabowo dengan kubu Jokowi