Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah 7 Pengakuan Terbaru Ahok tentang Dirinya

22 Juli 2019   20:29 Diperbarui: 22 Juli 2019   20:33 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://megapolitan.kompas.com

"Saya tidak mungkin jadi menteri, saya kan sudah cacat di Republik ini. Bukan pesimistis, tapi saya memberi tahu fakta dan kenyataan," kata Ahok usai acara penghargaan Roosseno Award di Jakarta pada Senin (22/07/2019).

Kalau tidak kontroversial itu namanya bukan seorang Ahok. Memang garis hidupnya seakan kehadirannya selalu membawa kontroversi di tengah-tengah masyarakat. Bahkan setiap langkahnya seakan menjadi berita yang harus dimaknai secara khusus. Pun setiap ungkapannya seakan menjadi petunjuk sebuah misteri.

Bayangkan saja ditengah-tengah panasnya suhu politik menuju kabinet kerja jilid II Jokowi-Ma'aruf, tiba-tiba Ahok mendapatkan penghargaan yang luar biasa, yaitu Roosseno Award, sebagai tolok ukur seorang yang memiliki integritas tinggi dan memiliki etos kerja yang tinggi.

Peristiwa penghargaan yang diserahkan langsung oleh Toeti Heraty N Roosseno dalam acara yang sangat khusus atas semua prestasi Ahok selama memimpin kota Metropolitan Jakarta.

"Seorang gubernur yang hendak meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketertiban metropolitan memang perlu melaksanakan gebrakan baik pada keribetan birokrasi, non-transparansi sistem anggaran, dan kelonggaran disiplin yang hingga kini masih berjalan di Pemerintah Provinsi DKI," kata pelindung dan penasihat Roosseno Award, Toeti Heraty N. Roosseno, di Plaza Roosseno, Jakarta, Senin.

https://megapolitan.kompas.com
https://megapolitan.kompas.com
Di tengah-tengah acara penerimaan Roosseno Award saat ditanya oleh para jurnalis, Ahok membuat pernyataan dan pengakuan yang sangat menggugah dan mengudang polemik di kalangan publik. Dari pemberitaan di berbagai media, paling tidak ada 7 pengakuan lugas dan gamblang yang di tegaskan oleh Ahok, yaitu:

Satu,  Ahok menegaskan dan mengakui telah cacat di negeri ini, "Saya sudah cacat di repubik ini.". Sebuah penegasan sekaligus menjelaskan bagaimana dia memahami dan memposisikan dirinya dalam konstelasi perpolitikan di Indonesia saat ini.

Kedua, Ahok mengaku tidak mungkin menjadi Menteri dalam Kabinet Kerja jilid II Jokowi-Ma'aruf Amin. Sebuah penegasan tentang pemahaman Ahok bagaimana persyaratan hukum bagi seorang Menteri yang tidak boleh ada cacat hukumnya.

Ketiga, Ahok mengakui bahwa karir politiknya sudah selesai. Pengakuan ini menjadi petunjuk bagaimana sikap leboih lanjut menghadapi dan mensikapi dinamika politik yang terus semakin panas.

Keempat, Ahok mengaku tidak ingin ada siapa pun yang merasa akan direbut posisinya olehnya. Sebuah pengakuan sekaligus sebagai pemahaman bahwa ada banyak orang yang merasa terancam kesempatannya apabila Ahok mau.

Kelima, Ahok menyadari dan mengakui bahwa  sesungguhnya "namanya tidak harum lagi" di tengah-tengah masyarakat.

Keenam, Ahok mengakui bahwa "karena perceraian dan pernikahannya dia merasa di marahin oleh kelas menengah dan utamanya ibu-ibu".

Ketujuh, Ahok mengakui bahwa "ingin tetap membantu rakyat dengan caranya sendiri". Dimaknai dengan peran-peran yang mungkin tidak lagi secara langsung menjadi aktor politik lagi.

Begitulah 7 butir pengakuan Ahok yang bisa diidentifikasikan. Apakah pengakuan ini menjadi signal tamat dan berakhirnya karir politik Ahok, seperti yang diakuinya? Pada saat ini mungkin saja itu benar dengan asumsi-asumsi yang ada untuk itu.

Tetapi, dinamika kehidupan akan terus terjadi. Perubahan akan meningkat sejalan dengan lingkungan hidup yang berubah. Dan dengan begitu pula politik pasti berubah. Dan karenanya pengakuan Ahok ini sangatlah relatif sifatnya.

Akan sangat menarik untuk terus dicermati apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Sebab, peran-peran sosial lainnya yang dilakukan oleh Ahok, sangat mungkin akan menjadi sebuah kesempatan untuk terjadinya sebuah perubahan.

Apakah Anda yakin tentang ini ?

YupG. 22 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun