Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memaknai Pesan Kunci Jokowi dan Ma'aruf Amin

30 Juni 2019   19:26 Diperbarui: 8 Juli 2019   16:46 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya Joko Widodo dan Ma'aruf Amin sah menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 setelah di tetapkan dalam rapat pleno terbuka KPU pada Minggu 30 Juni 2019 sekitar pukul 16.00 di kantor KPU Jakarta. Acara yang sangat penting dan bersejarah ini, dihadiri lengkap oleh lembaga dan unsur terkait terutama kedua kubu paslon yang selama ini ikut dalam kontestasi politik yaitu Pilpres 2019.

Walaupun tidak semeriah dan se hiruk pikuk sidang-sidang di wilayah MK, tetapi acara ini seperti senyap saja, apalagi karena tidak dihadiri oleh Prabowo dan Sandi dan hanya di wakilkan kepada Habiburakhman untuk menerima salinan hasil pekutusan KPU tentang penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Pesan Presiden Jokowi yang sangat singkat tetapi seakan merangkum semua makna dari proses Pilpres dan apa yang harus dikerjakan  selama 5 tahun kedepan bagi Indonesia yang maju, beradab dan sejajar dengan negara negara lain di dunia, seperti diberitkan oleh kompas.com sambutan dari Jokowi beirikut :

"Kami menyadari bahwa Indonesia adalah negara besar, Indonesia tidak bisa dibangun hanya dengan satu orang dua orang atau sekelompok orang. Oleh karena itu saya mengajak Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun negara ini," kata Jokowi di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).

Satu, Pemilihan umum sesungguhnya hanya alat yang dipakai untuk mencari pemimpin negeri selama 5 tahun kedepan. Dan karenany, setelah terpilih maka kembali kepada jiwa dan roh utamanya, yaitu membangun bangsa dan negara, memajukan kesejehateraan rakyat agar menjadi lebih maju dan berkmbang. Artinya, proses politik pilpres sudah selesai, dan semua masyarakat harus bersatu untuk membangun negeri ini.

Kedua, Membangun negeri tidak bisa hanya dilakukan oleh si pemenang Pilpres, tetapi semua masyarakat republik ini. Itu artinya, tak ada lagi kubu 01 dan kubu 02. Secara logika, kedua kubu itu terbubarkan setelah selesai Pilpres dan terpilih RI-1 dan RI-2. Bila masih ada yang masih terus menggunakan power 01 dan 03, itu hanya mencari gara-gara atau bikin masalah saja.

Ketiga, Membangun negeri hanya akan berhasil kalau seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh negara ini bersatu padu. Sinergi hanya akan terjadi bila semua unsur yang dimiliki dengan kemajukan yang luar biasa, kalau bersatu dalam visi membangun negeri bersama-sama. Bukan soal siapa yang kuat dan siapa yang lemah, siapa yang pinter dan siapa yang bodoh, tetapi bagaimana mereka semua bersatu saling mengisi, saling mendukung dan saling memperlengakapi. Inilah namanya bersama membangun negeri.

Keempat, bersama membangun negeri tidak berarti semuanya kita harus seragam, tidak bisa demikian. Di dalam keberagamanlah sesungguhnya ada kekuatan yang maha dahsyat dan karenanya harus dipelihara, dijaga, dikembangakn untuk menghasilkan beragam inovasi dan terobosan apapun demi kemajuan negeri bersama-sama.

Kelima, bersama membangun negeri berarti kita berjalan bersama-sama, bukan berjalan sendiri-sendiri. Memang berjalan sendiri bisa cepat sampai di tujuan, tetapi kalau mau berjalan lebih lama maka harus berjalan bersama-sama, untuk mewujdukan mimpi megeri ini.

Selamat bekerja Jokowi dan Ma'aruf Amin. Lima tahun kedepan merupakan waktu yang banyak dan panjang untuk mengubah negeri ini menjadi lebih maju, lebih beradab dan bisa sejajar dengan negara lain.

YupG. 30 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun