Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kinerja Karyawan Tak Terukur, Membahayakan Perusahaan

23 Juni 2019   21:14 Diperbarui: 25 Juni 2019   08:29 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja kantoran (Sumber: www.lifehack.org)

Di dalam upaya untuk menentukan sasaran-sasaran yang hendak dicapai, harus tergambar atau tercermin 5 aspek kunci berikut ini, yaitu :

  1. The performers, orang yang menjalankan atau melaksanakan kinerja
  2. The action of performance, tindakan atau pekerjaan  untuk mencapai kinerja
  3. A time element, menunjukkan kapan waktu yang tersedia untuk menyelesaikannya.
  4. The evaluation method, cara menilai bagaimana hasil pekerjaan dicapai
  5. The place, menunjuk pada tempat dimana melaksanakan pekerjaan atau kinerja.

Dengan demikian nampak bahwa sasaran-sasaran yang dirumuskan sebagai patokan pencapaian kinerja harus betul-betul spesifik dalam merumuskan, dan tidak boleh menimbulkan multi-tafsir adanya.

Untuk memahami secara komprehensif tentang sasaran yang baik dan benar, sudah umum dikenal yang biasanya menggunakan formulasi yang disebut SMART, yang merupakan singkatan dari :

  • S, Specific, dinyatakan  dengan jelas, spesifik dan mudah dipahami
  • M, Measurable, dapat diukur dan di kuantifikasi
  • A, Attainable, menantang tetapi bisa di jangkau dengan baik
  • R, Result oriented, fokus pada hasil yang ingin dicapai
  • T, Time bound, dalam batas waktu yang ditentukan dapat dilacak, dimonitor kemajuannya terhadap sasaran untuk dapat di koreksi.

Formula SMART menjadi sebuah obat mujarab bagi setiap karyawan untuk mengelola kinerja yang menjadi bagiannya setiap hari. Dan dengan demikian, tidak ada keraguan bagi siapa saja yang di beri tanggung jawab sesuai dengan deskripsi jabatan maupun tupokasi yang sudah dirumuskan baginya.

Mengelola kinerja menjadi menarik dan juga menantang. Karena sesungguhnya setiap orang tidak bisa berjalan sendiri dalam bekerja, tetapi harus dan sekali lagi harus dalam konteks keterkaitan dengan karyawan lainnya. Baik bagi level yang sama maupun pada level di bawah maupun di atas.

Dengan demikian, integrasi dari semua kinerja masing-masing akan menjadi agenda pengelolaan setiap hari oleh simpul-simpul manajemen yang ada dalam perusahaan.

Sebagai contoh, seorang Manajer Pemasaran harus mengelola kinerja bersama dengan semua orang karyawan yang menjadi bawahannya, tetapi juga bekerjasama dengan Manajer level yang lebih tinggi, dan manajer pada level yang sama.

Dalam kerangka itulah di mengerti bahwa kinerja atau performa menjadi pengikat bagi semua orang dalam sebuah perusahaan atau organisasi di dalam melakukan kegiatan atau operasi bisnis dari hari ke hari, sepanjang tahun.

Kinerja Harus Terukur

The man behind the gun, begitu sebuah pameo klasik yang sangat universal untuk menjelaskan pentingnya manusia atau karyawan dalam sebuah perusahaan. 

Karyawan tidak bisa lagi dianggap hanya sebagai faktor produksi seperti bahan baku, material, mesin atau lainnya. Tetapi karyawan adalah tokoh vital yang menentukan kemajuan dan keberhasilan perusahaan atau organisasi apa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun