Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Lion Air Kesulitan Keuangan, Tanda-tanda Perusahaan yang Bangkrut

10 Juni 2019   11:05 Diperbarui: 11 Juni 2019   01:51 9409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lion Air via Kompas.com

Berita Lion air kali ini agak berbeda dari biasanya dan termasuk luar biasa, yaitu Lion kesulitan keuangan, dan terpaksa tidak mampu bayar kewajiban untuk sewa bandara. Kompas.com mencatat dengan berita Keuangan Sulit, Lion Air Ajukan Penundaan Pembayaran Jasa Bandara ke AP I

Selama ini berita-berita yang mendominasi Lion air adalah masalah kecelakaan, pesawat tergelincir, penerbangan yang delay, pesawat rusak rusak, di komplain bahkan di demo oleh penumpang, dan berbagai berita keluhan lainnya.

Walaupun demikian, Lion air selalu diminati oleh para penumpang, bukan saja dia yang mempelopori tiket murah, tetapi juga karena memiliki jalur penerbangan yang mungkin komplit di seluruh nusantara.

Lion air yang dianggap menguasai penerbangan di Indonesia karena memiliki jumlah armada pesawat terbesar hingga saat ini, yaitu sekitar 350 buah di tahun 2018.

Bahkan dari penguasaan pasar, Lion air menguasai market share lebih besar dari Garuda Indonesia sebagai pesaing utamanya dari sisi mengangkut penumpang, seperti data yang disajikan oleh tirto.com

"Lion Air Group berhasil mengangkut 51,72 juta penumpang pada 2018 atau 51 persen dari total jumlah penumpang domestik sebanyak 101,13 juta penumpang. Capaian tersebut jauh lebih tinggi ketimbang Garuda Indonesia Group yang mengangkut 33,86 juta penumpang atau 34 persen dari total jumlah penumpang domestik. Namun, pangsa pasar Garuda bisa lebih besar dari itu."

Dilihat dari learning curve bisnisnya, Lion Air termasuk perusahaan yang sangat fantastic karena dalam waktu sangat singkat mampu bertumbuh dengan sangat besar, bahkan mungkin terlalu besar dengan usia yang singkat. Mulai beroperasi tahun 2000 dan memiliki armada yang luar biasa besar.

Perusahaan yang seperti ini termasuk bongsor dan belum sempat mature dalam segala hal, utamanya organizational culture yang menjadi salah satu pfondasi kekuatan sebuah perusahaan.

Masalah keuangan, kesulitan keuangan atau kesulitan cashflow menjadi indikator utama bagi sehat tidaknya sebuah perusahaan, karena arus kas merupakan darah segar sebuah perusahaan. Ketika darahnya berhenti maka semua operasional akan berhenti pula. Dan kalau tidak bisa diatasi maka perusahaan tinggal menunggu waktu akan ambruk dan mati.

Dalam sejumlah literature dan hasil penelitian menjelaskan bahwa kesulitan keuangan merupakan salah satu tanda kuat perusahaan akan bangkrut kalau tidak cepat-cepat ditangani secara tepat dan cepat.

Hisrich dan Peter (7ed, 2017) dalam buku teks mereka berjudul Entreprenuership mengidentifikasi bahwa terdapat 10 sygnal atau tanda-tanda bahwa sebuah perusahaan sudah menuju pada kebangkrutan dan perlu di waspadai, yaitu "

  1. Pengelolaan keuangan menjadi tidak ketat, sehingga tidak seorangpun dapat menjelaskan penggunaan uangnya
  2. Para Direktur tidak dapat mendokumentasikan atau menjelaskan transaksi-transaksi utama
  3. Para pelanggan diberikan diskon besar-besaran untuk meningkatkan pembayaran akibat arus kas yang buruk
  4. Berbagai kontrak diterima di bawah jumlah standar untuk menghasilkan uang tunai
  5. Bank meminta penangguhan pinjaman-pinjamannya
  6. SDM dan karyawan kunci dan penting meninggalkan perusahaan
  7. Bahan-bahan untuk memenuhi pesanan kurang
  8. Biaya-biaya dan Pajak penghasilan tidak mampu dibayar
  9. Para pemasok meminta pembayaran secara tunai
  10. Keluhan-keluhan pelanggan mengenai kualitas pelayanan dan produk meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun