Banyak orang ingin mengalami terjadinya mujizat dalam hidupnya. Bahkan saking menginginkan menginginkannya maka berbagai usaha dan cara dilakukan supaya mujizat itu dialami.
Keinginan ini tidak ada salahnya, wajar-wajar saja seseorang yang merasa manusia berharap sesuatu perubahan dalam hidupnya, didalam kehidupan keluarga atau pekerjaannya akan adanya mujizat itu.
Boleh atau wajarkah seseorang mengejar mujizat agar sungguh-sungguh terwujud sesuai yang diinginkan? Jawabannya mungkin tidak wajar, dan karena tidak wajar maka harusnya tidak boleh. Sebab segala sesuatu yang tidak wajar berarti tidak boleh dilakukan, karena ada prinsip dasar yang memang dilanggar untuk hal itu.
Dalam kenyataan banyak orang yang berusaha mencari dan berusaha terjadinya mujizat itu. Namun nampaknya, banyak juga yang gagal untuk mencapainya. Di bagian inilah sesungguhnya persoalan tentang mujizat itu. Karena mujizat bukan seperti sebuah barang yang bisa dibeli di sebuah toko atau warung.
Sesungguhnya, ketika perjalanan hidup yang dialami semuanya beres dan berjalan lancar saja, maka mujizat tidak dibutuhkan, karena memang tidak memiliki masalah yang harus diselesaikan. Mujizat merupakan salah satu metode untuk keluar dari sebuah situasi yang sulit dan masalah genting yang sedang dihadapi. Terutama ketika segala cara, akal sehat, rasio yang dimiliki tidak juga mampu lagi menyelesaikannya.
Anda membutuhkan mujizat ketika situasi kehidupan yang sedang dihadapi "berada di ujung tanduk", yang kalau salah melangkah atau bertindak, akibatnya bisa fatal adanya, yaitu kematian yang tidak bisa dihindari. Ketika Anda menghadapi ketakutan yang luar biasa, mungkin ketakutan setengah mati, maka mujizat dibutuhkan untuk menghilangkan ketakutan itu.
Di bagian inilah sebenarnya perbedaan yang dihadapi oleh setiap orang dalam hidupnya. Sangat mungkin bagi seseorang situasinya itu sangat menakutkan, di ujung tanduk, setengah mati saja. Tetapi bagi orang lain, tidak demikian adanya, biasa-biasa saja. Dan karenanya juga maka mujizat yang dialami oleh setiap orang pasti berbeda-beda. Dan mungkin inilah yang disebutkan sebagai "pengalaman iman, pengalaman spiritual" hidup.
Jadi, mujizat hanya bisa di pahami dan diimplementasikan ketika seseorang tidak merasa aman, seseorang yang diserang dari berbagai penjuru sehingga tidak ada jalan keluar dan tinggal menunggu saja saat kematian. Mujizat menjadi bagian yang menjawab situasi seperti itu.
Mujizat atau sering juga dituliskan sebagai mukjizat  secara sederhananya diartikan sebagai segala perkara yang terjadi di luar kebiasaan umum yang dilakukan oleh Tuhan Allah melalui pada nabi-nabinya maupun rasul-rasul yang ditetapkan oleh Allah sendiri, dengan maksud membuktikan sebuah kebenaran Allah sendiri melalui persoalan yang dihadapi oleh manusia.Â
Jadi mujizat ini merupakan ranahnya Tuhan Yang Maha Kuasa yang diyakini oleh seseorang sebagai orang percaya. Dan karena ini adalah wilayah kekuasaan Sang Pencipta Kehidupan, maka tentu saja cara-caranyapun merupakan cara dan waktu Tuhan sendiri.
Sumber mujizat yang terjadi bisa saja muncul dengan cara yang tidak terduga, artinya manusia tidak bisa memastikan kapan hal itu terjadi, karena hanya Allah sendirilah yang mengetahui dan menetapkannya, dan manusia hanya menerima kenyataan yang ada.