Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ada 7 Faktor Pasca-kerusuhan Kemarin yang Membuat Harga Saham dan Rupiah Menguat

24 Mei 2019   21:32 Diperbarui: 25 Mei 2019   02:26 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekuatiran akan berlanjutnya kerusuhan 21 dan 22 Mei tidak terbukti, karena memasuki hari Jumat situasi nampak sangat terkendali dengan baik oleh pihak aparat keamanan, bahkan masyarakat Jakarta sudah bekerja normal kembali

Transaksi perdagangan di bursa efek Indonesia dan juga perdagangan di pasar uang pada hari Jumat memperlihatkan keperkasaannya kembali, karena keduanya betul-betul bersinar baik IHSG maupun nilai rupiah di pasar uang.

Berdasarkan data dari sejumlah pemberitaan memperlihatkan, Indeks Harga Saham Gabungan kembali berada diatas angka Rp 6.000. Tepatnya pada saat pembukaan transaksi IHSG dibuka pada angka Rp. 6.052,345 dan di akhir  sesi terakhir perdagangan ditutup pada angka Rp. 6.057,35. Disana ada kenaikan sekitar 0,33% dibandingkan satu hari sebelumnya.

Bagi BEI ini sangat penting karena beberapa waktu sebelumnya IHSG sempat berada di angka dibawah Rp. 6.000. Dan hari ini (24/05) menunjukkan trend baik, dan tentu saja diharapkan pada perdagangan pada hari senin dan minggu depannya akan terus meningkat.

Demikian juga dengan nilai rupiah, yang dua hari yang lalu sempat menyentuh angka Rp 14.500 perdolar AS, hari Jumat ini 25 Mei 2019 IDR menguat kembali pada angka disekitar 14.469 perdollar AS saat pembukaan transaksi di pagi hari. Bandingkan dengan angka sebesar Rp 14.480/dolar AS pada hari sebelumnya.

"Bagi BEI ini menjadi penting, sebab hari ini (24/05) menunjukkan trend baik, dan tentu saja diharapkan pada perdagangan akan terus meningkat."

Tanpa mengabaikan aspek dan pengaruh-pengaruh dari eksternal khususnya luar negeri, maka ada sejumlah alasan mengapa pasar dan investor bereaksi positif terhadap perdagangan pasar keuangan hari ini, yaitu :

  1. Kerusuhan yang terjadi pada 21 dan 22 Mei 2019, mampu dilokalisir oleh pihak aparat keamanan sehingga tidak merembek kemana-mana. Dan besaran demo dari aksi yang dilakukanpun tergolong kecil atau tidak signifikan untuk mengganggu stablitas keaman nasional Indonesia. Sehingga tidak menimbulkan ketidakpastian dan ketakutan investor.
  2. Profesionalitas dari aparat kepolisian dan keamanan keseluruhan yang mampu mengendalikan demo. Bahkan dengan hanya bermodalkan tameng, pentungan, dan gas air mata mereka betul-betul tampil persuasif menghadapi para demonstras. Ini sangat menyejukan bagi masyarakat, dan kecil kemungkinan terjadinya bentrok di antara mereka dengan para pendemo.
  3. Sikap yang disampaikan oleh pihak pemerintah, khususnya Presiden Jokowi yang sangat tegas berpesan tidak adanya ruang sama sekali dengan pihak perusuh. Ini memberikan ketenangan bagi masyarakat tetapi juga menjadi peringatan bagi perusuh untuk tidak meneruskan aksinya.
  4. Kecepatan pihak Polri dalam mengungkap perusuh yang dilakukan dengan  by design oleh kelompok yang disebut "Baris". Dan mampu menangkap ratusan orang yang terlibat dan mengamankan bukti-bukti tentang scenario yang dicurigai itu.
  5. Sikap tegas dari Prabowo-Sandi untuk menggugat hasil Pilpres oleh KPU ke MK. Sekaligus himbauannya kepada pendukungnya agar tidak berbuat anakis dalam melakukan aksi. Dan malam hari ini akan segera membawa pendaftaran gugatan ke MK. Sikap ini memberikan pesan penting bagi masyarakat bahwa sekarang isu tentang Pilpres adanya di arena MK dan bukan lagi dijalanan. Sangat kecil kemungkinan untuk terjadinya kerusuhan.
  6. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Jokowi sebagai Capres 01 yang menjadi pemenang dari hasil RC KPU, untuk bertemu dengan sejumlah tokoh seperti Presiden BJ Habibie, Megawati, Try Sutrisno, Tokoh-tokoh agama tingkat nasional, dan sejumlah lainnya. Ini menjadi penguji situasi politik, bahwa dukungan penuh kepada Presiden terpilih akan didukung penuh. Sekaligus juga sebagai pesan bahwa Indonesia ini sudah harus segera bergegas untuk membangun dan membangun. Dan tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk sengketa yang tidak bermanfaat.
  7. Mengalirnya berbagai ucapan selamat buat Jokowi dari sejumlah kepala negara di dunia yang terus mengalir hingga saat ini. Pesan ini sangat positif bagi keadaan stabilitas politik. Dan diresponse positif oleh pasar dan para investor. Sebab pasar memiliki harapan yang sangat besar dan positif dengan terpilihnya Jokowi kembali sebagai Presiden RI.

Secara keseluruhan menjelaskan bahwa situasi Indonesia aman dan stabil sehingga tidak menimbulkan kekuatiran dan ketakutan para pelaku pasar modal dan pasar uang. Dan mereka akan terus melakukan kegiatan perdagangan dengan baik.

YupG.
24 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun