Kata yang paling tepat buat KPU adalah "Congratulation, Selamat dengan 2 Jempol" atas keputusan mengumumkan hasil rekapitulasi nasional Pilpres 2019 lebih awal satu hari dari jadualnya. Dengan kemenangan yang sudah diduga sebelumnya yaitu Jokowi Menang dan Prabowo kalah !
Harus diakui bahwa keputusan KPU mengumumkan satu hari sebelumnya merupakan strategi yang sangat smart dan brilliant mengingat rencana aksi besar-besaran dari kubu Capres 02 Prabowo-Sandi yang akan turun jalan dan mengerahkan massa ke kantor KPU dan Bawaslu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa psikoligi masyakat ibu kota Jakarta dan juga kota-kota besar di Indonesia berada dalam ketegangan yang sangat tidak kondusif. Karena ada kekuatiran akan adanya kerusahan.
Sehingga banyak kantor di Jakarta pada Rabu 22 Mei 2019 diliburkan. Dan karyawan tidak perlu masuk kerja selama satu hari. Ini sebuah indikasi tidak baik bagi negara ini. Karena kantor-kantor perusahaan tidak mau ambil risiko bagi karyawannya bila benar-benar terjadi kerusahan.
Bagi kubu Prabowo pengumuman hasil rekapitulasi nasional ini merupakan kecolongan kedua kali yang sangat menyakitkan dan memalukan sekaligus, sehingga apa yang direncanakan semua berantakan habis, yaitu :
Satu, Senin 20 Mei 2019, dalam sidangnya Bawaslu menolak gugutan BPN Prabowo-Sandi atas tuduhan kecurangan Terstruktur, Sistematis dan Masif. Alasannya sangat mempermalukan, yaitu buktinya tidak sah secara hukum karena hanya berisi daftar link berita saja.
Padahal, seminggu sebelumnya pada Selasa 14 Mei 2019, tim BPN mengadakan gelar acara mengungkap fakta-fakta kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Walaupun hingga kini publik menunggu fakta-fakta yang katanya masih disimpan.
Kedua, hari ini Selasa 21 Mei 2019, KPU mengumumkan hasil rekapitulasi nasional Pilpres dengan kemenangan bagi  Capres 01 Jokowi-Maaruf Amin, dengan perbedaan jumlah suara yang sangat signifikan.