Orang No.1 di  Tweeter Jack Dorsey bergaji hanya 19.917 rupiah, tidak sampai 20.000 rupiah selama 4 tahun menjadi viral di media netisen, seakan-akan semua orang tidak percaya, mungkinkah?
Jaringan sosmed yang terbesar dari Amerika ini, koq sama saja dengan tidak menerima gaji, padahal perusahaan tweeter ini memperoleh keuntungan yang sangat besar setiap tahun, karena memang kekayaan bersihnya saja mencapai angka 5.000.000.000 dolar Amerika. Bisa dibayangkan berapa triliun nilai perusahaan tweeter ini.
Pemahaman tentang gaji banyak orang salah memahaminya dengan benar. Betul, bahwa secara sederhana gaji itu diartikan sebagai balas jasa dalam bentuk sejumlah uang yang diberikan kepada seseorang oleh karena dia sudah melakukan pekerjaan tertentu dalam konteks dan waktu serta ruang tertentu sesuai dengan kesepakatan.
Artinya pula bahwa sesungguhnya gaji itu diberikan dan dibayarkan kepada mereka yang disebut sebagai employee atau karyawan dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Ketika seseorang berstatus sebagai karyawan maka dia memiliki hak untuk menerima gaji. Jadi, gaji itu identik dengan karyawan. Karyawan bekerja dan mendapatkan gaji.
Kalau begitu, apakah CEO Tweeter statusnya sebagai karyawan sehingga menerima gaji? Bukan soal besar atau kecil gajinya, tetapi prinsip gaji itu adalah status. Kalau betul dia bergaji maka dia adalah seorang karyawan di Tweeter dengan jabatan CEO Tweeter.
Mari sedikit berselancar mencari faktanya. Jaringan sosemed Tweeter itu didirikan oleh beberapa orang yaitu  Jack Dorsey, Noah Glass, Biz Stone, Evan Williams, dan diperkirakan mereka semuanya adalah juga pemilik dari perusahaan sosial media ini. Dan didalamnya Jack Dorsey sebagai CEO.
Artinya Jack Dorsey itu adalah owner atau pemilik dari Tweeter, dan sekaligus dia berstatus sebagai CEO, orang nomor 1 dalam mengendalikan perusahaan yang hebat ini.
Harusnya dia terima gaji besar sebagai CEO, tetapi dia tidak melakukan itu. Dia menggunakan status kepemilikannya untuk mendapatkan penghasilan, bukan dari gaji yang bisa saja dia tetapkan untuk dirinya sendiri sangat besar.
Mari sedikit berhitung kira-kira berapa penghasilannya sebagai salah seorang pemilik terbesar dari perusahaan tweeter ini. Dengan nilai kekayaan bersih sebesar  5 miliar dolar Amerika Serikat, dan sebutkan saja mendapatkan keuntungan bersih pertahun sebesar 10% dari Nilai Kekayaan Bersihnya. Angka ada di 10%x5 miliar dollar AS sama dengan 500 juta dolar Amerika. Hitung berapa nilai rupiahnya dalam setahun itu dengan kurs rupiah Rp 14.000 per-1 dolar  Amerika.
Jadi, gaji yang diterima sebesar  rp 19.971 atau setara dengan 1,4 dolar AS selama 4 tahun hanya simbol bahwa dia kayawan dengan posisi CEO.
Bagian ini menjadi menarik sekali dan menjadi pembelajaran yang mahal yang harus ditiru oleh banyak CEO di Indonesia yang sekaligus sebagai pemilik perusahaan yang dikelolanya sendiri.