Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kepala Desa Itu Presiden Desa

11 April 2019   10:28 Diperbarui: 11 April 2019   11:22 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah telah mengucurkan Dana Desa sejak 2015, anggarannya di seluruh tanah air Rp20,7 triliun, tahun 2016 naik jadi Rp47 triliun, kemudian 2017 dan 2018 masing-masing Rp60 triliun. Sedangkan 2019 akan menggelontorkan Rp70 triliun.

Anggaran sebesar 70 trilun rupiah selama tahun 2019 mempunyai efek yang sangat besar dalam mendorong dinamika perubahan dan perkembangan kehidupan desa yang lebih baik. Kalau saja angka multi-plier effcknya sebesar 4, maka guliran dana desa diseluruh Indonesia berada di angka 4x70 trilun menjadi 280 trilun.

Ini dana raksasa bagi desa yang sangat membuka peluang usaha bagi warga desa, bila dikelola secara benar dan baik dan niat yang luhur untuk membangun Indonesia melalui desa.

Bulan Maret yang lalu ketika saya menjadi salah satu pemakalah dalam sebuah konferensi studi di salah satu Universitas di Serpong, saya mendapatkan 10 buah buku tentang pembangunan Desa selama Pemerintahan Jokowi -- JK 2014-2018. Salah satu buku yang sangat informatif adalah "Kata Angka Pembangunan Desa" dengan tagar#Mulaidaridesa#.

Buku ini sarat dengan dengan data yang sangat mencengangkan tentang apa yang sedang terjadi dan perubahan apa yang sudah dicapai didsesa di Indonesia sebagai salah satu Kaki Nawacita agenda pembangunan Jokowi dengan Kabinet Kerjanya.

Dengan dana desa yang sangat strategs dan massive setiap tahun anggaran, desa-desa telah berubah dengan sangat baik. Perubahan mendasar terjadi karena  dua hal yaitu

  1. Sebagian besar dana desa dipakai atau diprioritaskan untuk membangun infrastruktur desa, yaitu jalan, jembatan, sanitasi, air bersih, irigasi. Inilah yang menjadi sumber perubahan desa, karena mobilisasi masyarakat, mobilisasi sumberdaya desa akan mudah, cepat, murah dan terkendali. Harus diakui ini sebagai pemicu terjadi perubahan pembangunan didesa.
  2. Pelaksanaan pembangunan dana desa dilakukan oleh masyarakat desa itu sendiri, sehingga kemanfaatan langsung dinikmati oleh warga desa. Mereka dapat upah, bahan material mereka yang suplai dan dapat harga, mereka dapat mengontrol hasil pembangunan kerana milik mereka sendiri. Dan inilah yang disebut sebagai pembangunan yang memberdayakan manusia.

Wajar kalau pada akhirnya pelan-pelan kesejahteraan masyarakat desa mulai menaik. Ini nampak dari terjadinya peningkatan 2.665 Desa Berkembang menjadi Desa Mandiri, dan pengurangan 6.518 Desa Tertinggal.

Ini menarik, sebagai indikator nyata dari perubahan pembangunan desa yang dilakukan oleh warga desa sendiri. Dengan dana yang relatif kecil, Rp 1 miliar per desa, tetapi efeknya yang sangat besar. Bahkan banyak testimoni bahwa ada desa yang mampu memnghasilkan puluhan miliar setiap tahun sebagai hasil pemanfaatan dana desa 1 miliar itu.

Keberhasilan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, sangat ditentukan oleh Strategi Pilihan Program Pembangunan Desa dengan 4 pilar utama yaitu :

  1. Prukades, Produk Unggulan Kawasan Pedesaan
  2. BUM Desa, Badan Usaha Milik Desa
  3. Embung Desa, Penataan Sumber Air bagai seluruh kebutuhan Desa
  4. Raga Desa, Sarana Olahraga Desa.

https://slideplayer.info/slide/13975486/
https://slideplayer.info/slide/13975486/
Keempat kegiatan prioritas inilah yang menjadi pengikat seluruh program pembangunan yang dilakukan didesa dengan lintas kementerian, departemen bahkan melibatkan pihak-pihak swasta dengan Program CSR mereka.

Jadilah desa-desa di Indononesia menjadi pusat pembangunan Indonesia yang sangat dinamis dan cepat menuju Indonesia yang lebih maju, berkembang dan mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun