Memelihara agar karyawan tetap merasa terlibat merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan dan produktifitas terbaik dari setiap karyawan.
Dalam acara business gathering sebuah group perusahaan pada akhir tahun 2018 yang lalu, saya diminta untuk memberikan review dan motivasi kepada semua karyawan untuk merefleksikan kemajuan yang dicapai oleh perusahaan selama setahun dan menyatukan persepsi, hati, jiwa dan raga untuk memasuki tahun 2019 dengan target yang semakin meningkat dan maju.
Saya mulai dengan bertanya kepada beberapa karyawan mengapa bekerja dan masih bertahan di perusahaan ini? Jawabannya mereka sangat menarik, karena setelah membandingkan dengan pekerjaan ditempat lain, dan suasana yang dialami ditempat kerja sekarang, dan saya menyimpulkan mereka merasakan kebahagiaan disini.
Tidak saja dalam pekerjaan setiap hari yang selalu menantang kemampuan mereka, tetapi juga setiap tahun selalu menanti dan menikmati hajatan business gathering dengan membawa serta semua anggota keluarganya.
Kata kuncinya adalah bahwa karyawan ini merasakan kebahagiaan dan karenanya mereka bekerja dengan sepenuh tenaga bagi kemajuan dan keberhasilan perusahaan, sehingga target yang ditetapkan oleh Direksi bisa dilampaui, dan mereka bisa menikmati hasilnya secara bersama-sama.
Pertanyaan klasik yang selalu menarik, aktual dan menantang adalah bagaimana cara menjaga, memelihara dan merawat agar karyawan tetap bahagia dalam bekerja. Sebab dengan modal kebahagiaan itu maka dipastikkan karyawan akan bekerja keras, produktifitas akan terus meningkat, loyalitas akan kuat, dan perusahaan akan semakin terjaga dari hal-hal yang mengganggu aktifitas operasional.
Kuncinya adalah Kebahagiaan Karyawan
Ukuran kebahagiaan staf atau karyawan nampaknya akan terus berkembang seiring dengan dinamika perubahan yang dihadapi oleh setiap orang dengan lingkungan yang terus berubah. Perusahaan harus terus menyesuaikan dengan perubahan itu agar tidak kehilangan kesempatan karyawan terbaiknya hanya karena tidak mampu menjaga kebahagiaan mereka.
Pada sekitar 5 tahun yang lalu, Gallup melakukan penelitian bagi sejumlah pekerja di Amerika, dan menemukan bahwa kebahagiaan karyawan itu tercapai apabila mereka terlibat atau dilibatkan dalam pekerjaan yang mereka lakukan.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa dari semua responden yang diwawancarai sekitar 63% mengaku bahwa mereka tidak merasa terlibat dalam pekerjaan mereka. Ini sangat menarik, karena karyawan bekerja seperti robot saja, sebab tidak merasa terlibat.
Akibatnya adalah mereka akan cepat bosan dalam bekera. Dan kebosanan dalam bekerja dipastikan hasil kerja tidak maksimal, bahkan cenderung prodduktifitasnya menurun, dan pada akhirnya kerugian besar dan fatal bagi perusahaan kalau situasi ini dibiarkan terus menerus.