Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manajemen Krisis di Tahun Politik, Strategi Antisipasi Menghadapi Konflik

24 Desember 2018   14:38 Diperbarui: 24 Desember 2018   15:03 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: hkstrategies.ca

Perhitungan dampak resiko dari krisis ini menjadi penting, untuk memutuskan aksi atau bahkan strategi yang harus diambil sesegera mungkin agar resiko dari krisis bisa dikurangi, di mitigasi dan dikawal. Tentu saja resiko ini akan menciptakan biaya yang harus disiapkan sejak awal.

Di dalam Ilmu Manajemen Krisis, Isu dan Risiko sangatlah penting perhitungan dan pengelolaan antisipasi.  Oleh Elizabeth L. Toth (2007) dalam bukunya The Future of Excellence in Public Relations and Communication Management, mengidentifikasi sejumlah bahwa di dalam antisipasi untuk relationship outcome perlu bersikap memberikan perhatian pada point kunci, yaitu access, positivity, openness, assurances, networking, sharing of tasks.

Ke-6 point kunci itulah menjadi agenda seorang pimpinan dalam mengelola antisipasi krisis yang akan terajadi. Artinya, bukana menunggu krisis terjadi tetapi melakukan antisipasi agar krisis tidak terjadi, dan kalaupun terajadi maka situasi yang dihadapi dapat dikelola dan dikendalikan secara manajerial hingga tahun politik selesai.

Bicara krisis sesungguhnya bicara juga tentang konflik. Muara krisis yang tak bisa dikelola adalah konflik. Dalam konflik akan ada benturan dan crash yangpasti dampaknya akan jauh lebih berat bagi siapapun dalam suatu komunitas, dalam suatu negara. Untuk itu, perlu mengerti dan  menimba ilmu dari conflict management theories, agar strategi berikut perlu diadopsi dalam mengelola anitisipasi krisis yang akan muncul, yaitu :

integrative, 
dual concern, 
cooperating unconditionally constructive, 
saying win-win or no deal.

Pesan kuncinya hendak menjelaskan bahwa krisis yang pada akhir suatu permasalahan bahwa telah tercapai kespakatan win-win, itu sangat diharapkan. Tetapi dalam kerasnya konflik yang terjadi tidaklah mudah mencapai win-win itu,  sebab sering pula dalam suatu krisis yang menjadi konflik harus diterima juga persetujuan no deal -- agree to disagree. Bila ini yang dicapai tentu situasinya tetap harus dicermati karena sangat mungkin kesepakatan dilanggar.

Mengelola krisis melalui tindakan antisipasi sangatlah perlu melaksanakan dan salalu berpijak pada fondasi interpersonal skills; yaitu kemampuan berkomunikasi efektif diantara masing-masing pribadi. Interpersonal communication method is to be crucial in the development of positive relationship.

Para Pimpinan harus memiliki interpersonal communication yang didalamnya ditentukan oleh listening skills juga sangat dibutuhkan, yaitu kemampuan menyimak dan memberikan respons yang tepat atas pembahasan suatu masalah. Toth lebih lanjut menjelaskan bahwa:

Coping with an uncertain world; therelationship between excellence and complexity; merupakan teori yang saling komplementair, dimana excellence and complexity theories, both are concerned with uncertainty, and change, and with the control of issues.

Perusahaan atau sebuah organsisi yang harus berhadapan dengan situasi tahun politik yang cenderung memanas, dan sangat mungkin akan bersentuhan dengan semua organisai bahkan perusahaan, dituntut bagi perusahaan untuk menjalankan fungsi dan peranh Strategic Public Relations Management yang smart.

Dalam sebuah publikasi ilmiahnya seorang ahli bernama Schwartz, memberikan catatan kritis bahwa manajer harus dapat menghadapi dengan ketangguhan yang realistis, penuh percaya diri untuk dapat memilih jalan keluar terbaik bila menghadapi ketikdak-pastian, dalam antisipasi sesuatu yang buruk, yang mungkin dapat terjadi. 

Seorang yang melaksanakan strategi Manajemen Public Relations harus dapat memandang kedepan apa tantangan dan kesempatan yang dapat diraih sekaligus mengantisipasi pihak pemangku kepentingan mereka akan bersikap dengan tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun