Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memenjarakan Diri Sendiri itu Lebih Menyakitkan

19 November 2018   20:17 Diperbarui: 20 November 2018   07:53 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesungguhnya, inilah penjara yang sangat sadis dan menyakitkan yang tanpa disadari banyak orang membangunnya dengan tembok-tembok yang semakin kokoh, kuat dari waktu ke waktu. Bahkan sulit ditembus apalagi dirobohkan.

Setiap muncul kekecewaan, dan kekesalan serta kemarahan maka tembok-tembok penjara itu semakin kokoh mengurung diri sendiri hingga kematian menjemputnya.

III

Siapa tidak tahu dan mengenal yang namanya benda "sikat gigi"? Semua orang pasti tahu apa itu sikat gigi, karena tanpanya hidup menjadi tidak nyaman. Setiap orang membutuhkan sikat gigi agar gigi tetap sehat dan nyaman.

Dikisahkan,  adalah seorang bernama William Addis menemukan konsep "sikat gigi". Tapi tak banyak orang bagaimana cara si William Addis menemukan sikap gigi itu. Karena pada saat itu, dia sedang mendekam di dalam penjara saat menemukan ide tentang sikat gigi, disekitar tahun 1780-an.

Di Inggris karena terlibat kerusahaanlah dia dipenjara. Dan suasana penjara yang tidak nyaman, gelap, tanpa berbuat apa-apa dengan baut mulut yang tidak tertahankan, Addis terinspirasi untuk membuat alat pembersih gigi. Addis menghasilkan sejumlah sikat gigi yang terbuat dari bulu kuda dan tulang.

Inilah kenyataan yang sangat jelas, betul, tubuh Williams Addis di penjara, tapi pikirannya tidak terpenjara. Kesulitan yang dihdapi, ketidaknyamanan yang sangat mengganggu, dan bahkan mau mulutnya yang tidak sedap menjadi sumber inspirasi bagi William Addis.

Pikirannya tetap bebas berkelana kemana saja dibawanya kendati tubuh dan fisiknya ada dalam penjara. Tetapi semua sumber daya yang ada dilingkungannya dalam penjara menjadi konstruksi yang mendorong pikirannya terus menerus bekerja tanpa batas.

Kehidupan yang bisa disaksikan saat ini, begitu banyak orang yang tidak di penjara secara fisik bahkan bebas pergi kemana saja ia mau, dan bebas berkreasi semaunya, tetapi seringkali memenjarakan pikirannya sendiri, dalam tembok-tembok mind-set yang salah, perspesi yang keliru tentang hidup, dan keputus-asaan tiada habis-habisnya.

Sebab, sesungguhnya penjara yang dibuat oleh banyak orang adalah pikiran-pikiran dan kata-kata yang menghentikan langkah, gerak dan perilakunya kepada arena kebebasan yang seharusnya memnjadi miliknya.

Perhatikan dan cermati jeruji-jeruji besi penjara pikiran :
"Tidak Mungkin"
"Tidak Bisa"
"Tidak Mau"
"Tidak Berani" dan
"... tidak-tidak lainnya.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun