Berdasarkan dokumen data yang ada dan sudah dipublikasikan secara luas ke masyarakat, RAPBN Indonesia 2019 dirancang dengan asumsi-asumsi dasar berikut ini:
1. Asumsi dasar Ekonomi Makro
- Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen
- Inflasi 3,5 persen
- Nilai tukar 15.000 per dolar AS
- Suku bunga SPN 5,3 persen
- Harga minyak mentah (ICP) USD 70 per barel
- Lifting minyak 775.000 barel per hari (bph)
- Lifting gas 1,25 juta barel setara minyak
2. Asumsi dasar target pembangunan ekonomi
- Pengangguran 4,8-5,2 persen
- Kemiskinan 8,5-9,5 persen
- Rasio gini 0,380-0,385
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 71,982.
Asumsi dasar merupakan kondisi empiris atau aktual yang harus terjadi ketika sebuah rencana akan dilaksanakan dengan tuntas. Perubahan asumsi akan merubah semua rencana kegiatan yang akan dilakukan. Sebagai contoh, diasumsikan nilai tukar rupiah terhadap dollar USA sebesar Rp. 15.000 per dollar, maka angka ini akan berdampak pada semua rencana pelaksanaan kegiatan terkait dengan valuta asing, khususnya terhadap dollar USA. Kegiatan perdagangan dan industry yang melakukan kegiatan eksport dan import akan berubah apabila asumsi nilau kurs berubah.
Menjulan minyak ke luar negeri dana tau membeli/menginport bahan bakar minyak dari luar negeri akan sangat ditentukan nilainya oleh nilai kurs pada saat terjadi transaksi itu. Â Demikian juga untuk kegiatan sektor lannnya.
Tidak saja hanya pihak pemerintah yang akan peduli dan memperdulikan asumsi-asumsi dasar ini, tetapi semua pelaku ekonomi dan bisnis, akan sangat cermat menghitung berbagai kemungkinan peluang yang akan terjadi.
Membaca Peluang dalam RAPBN 2019
Setiap angka rupiah yang ada dalam RAPBN pada dasarnya merupakan peluang bisnis yang tersedia untuk digarap oleh dunia usaha dan dunia ekonomi. Itu sebabnya, setiap rupiah yang dibelanjakan akan mendorong kegiatan usaha dan ekonomi nyata. Disana akan ada multiplier efek yang sangat dahsyat, dan menyebabkan adanya dinamika kehidupan masyarakat.
Anggaran atau uang dibelanjakan akan menjadi alat dan berputar terus menerus dalam kegiatan masyarakat. Semakin dinamis kegiatan masyarakat maka uang yang ada di tangan masyarakat akan terus berputar dan bergerak, dan itulah yang diharapkan oleh kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegera.
Ukuran kemajuan suatu bangsa akan terlihat dari dinamika kehidupan ekonomi yang terjadi. Semakin sibuk dinamika kehidupan itu, semakin majulah suatu negara itu. Sebaliknya semakin rendah dinamikanya maka negara itu akan semakin terpuruk dan bisa saja menjadi miskin.
Bila dicermati postur maupun garis besar dari RAPBN 2019, maka bisa dibaca peluang-peluang apa saja yang terbuka untuk dimasuki dan dimanfaatkan oleh masyarakat selama tahun 2019.