Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama FEATURED

Ada 3 Kemungkinan yang Terjadi Ketika Rupiah Melemah atas Dollar

2 Oktober 2018   14:27 Diperbarui: 20 Maret 2020   13:28 3989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya Rupiah Tembus Rp 15.000 per Dollar AS. 

Tadi pagi kami terlibat dalam diskusi hangat dengan sejumlah teman tentang semakin melemahnya rupiah, dan kami bersepakat nilai rupiah akan menembus angka Rp 15.000 per dollar AS, bahkan bisa melebihi. 

Dan siang ini, setelah mulai sesi kedua perdagangan di Bursa Efek Indonesia, BEI, rupiah  betul-betul melewati angka psikologis yang selama sebulan terakhir dijagain habis-habisan oleh BI dan Pemerintah.

Kemudian diskusi kamipun berlanjut sesudah jam istirahat siang ini. Pertanyaanya adalah apakah rupiah akan turun atau akan terus naik atau stabil saja diangka Rp 15.000 per dollar AS?

Betul, ada tiga kemungkinan yang akan terjadi dan masing-masing mempunyai implikasi yang bebeda-beda, yang semuanya sangat tergantung dari kekuatan asumsi yang akan dibangun, diprediksi akan terjadi serta kemungkinan sikap atau keputusan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dan Bank Indonesia sendiri.

Rupiah akan terus melemah

Kemungkinan pertama nampaknya paling kuat bahwa rupiah akan terus melemah paling tidak akan terjadi dalam jangka waktu pendek. Kemampuan pasar domestik untuk mengenjot eksport dan menurunkan import nampaknya agak berat dilakukan dalam jangka pendek. 

Sementara, kebijakan pemerintahan AS nampaknya tidak berpihak kepada keadaan ekonomi Indonesia. Malah Presiden Donald Trump sibuk untuk melakukan proteksi habis-habisan bagi ekonomi dalam negerinya, dan terus mencari dan memberikan sanksi kepada negara-negara yang dianggap melakukan kecurangan bagi Ekonomi AS.

Ketika ekonomi AS begitu kuat, terutama ketika suku bunga dollar terus dinaikkan, maka setiap investor akan terus berburu dollar dan akan melepaskan rupiah. Akibatnya, rupiah akan terus tertekan dan melemah.

Secara psikologis, situasi ini akan diresponi oleh market  untuk terus berjaga-jaga memburu dollar dan melepaskan rupiah. Dipastikan akan banyak orang yang akan "mencuri" capital gain dari nilai dollar AS terus naik. 

Bayangkan saja, kalau seseorang sekarang beli dollar di harga 15.000 rupiah dengan nilai investasi Rp 1.000. 000.000, dan berasumsi akan naik saja 100 rupiah saja, maka akan mendapatkan capital gain dalam waktu singkat. Bila yang bermain ratusan atau ribuan investor, maka dipastikan nilai rupiah akan terus melorot kebawah. Dan ini tentu akan sangat berbahaya karena efek dominonya sangat luas dan kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun